Lifestyle
Minggu, 10 Agustus 2014 - 09:33 WIB

FENOMENA JILBOOBS : Kata Cabe-cabean, Jilboobs, Pelecehan Masif, Terstruktur dan Sistematis

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fenomena trens baju jilboobs (Twitter)

Solopos.com, SOLO – Hampir satu pekan ramai di media massa nasional, fenomena jilboobs atau jilbab seksi jadi perbincangan panas di linimasa. Banyak yang mencari-cari informasi jilboobs, namun tak sedikit pula yang mengecam.

Kecaman terhadap jilboobs muncul di dunia maya. Hal ini lantaran jilboobs dinilai tidak Islami dan cenderung melecehkan. Seperti ulasan istilah jilboobs yang dikemukakan akun Breaking News di situs berbagi video, Youtube. (Baca Juga: Video “Jilboobs” Muncul di Youtube)

Advertisement

““Jilboobs” Istilah Untuk Melecehkan Wanita Berjilbab Jilbab telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan bagi umat Islam, baik dari segi nilai religius maupun fungsi sebagai penutup aurat bagi Muslimah,” ungkapnya dalam video singkat di Youtube, Rabu (6/8/2014).

Akun Eva Lockheart di Twitter juga memposting rangkaian kicauan yang dirangkum dalam situs chirpstory. “Tak hanya bertentangan, jilboobs tampaknya memang sengaja dirancang untuk melecehkan syari’at Islam,” kecam akun @EVALockheart itu, Rabu.

Advertisement

Akun Eva Lockheart di Twitter juga memposting rangkaian kicauan yang dirangkum dalam situs chirpstory. “Tak hanya bertentangan, jilboobs tampaknya memang sengaja dirancang untuk melecehkan syari’at Islam,” kecam akun @EVALockheart itu, Rabu.

@EVALockheart ini juga menyebut pembuatan Fanpage facebook semakin menguatkan terjadinya pelecehan yang masif, terstruktur dan sistematis, seperti yang diungkapkan salah satu followernya, @JPNazgul. “Upaya pelecehan pun ternyata makin kuat karena ada FansPage-nya di FB,” ungkapnya. (Baca Juga: Duh, Akun Jilboobs Mesum Ramaikan Twitter)

Akun @SarahBandidos juga mengkritik wanita yang mengikuti tren fashion Jilboobs ini. “Gampang aja, kalau udah gitu kan, brarti jilboobs sebentuk pelecehan syariat yang masif, terstruktur dan sistematis, wkwkwkwk,” katanya, Jumat (8/8/2014).

Advertisement

Sebelumnya diberitakan Solopos.com, fenomena jilboobs membuat Imam besar Masjid Istiqlal Musthofa Ali Yakub memberikan pandangannya. Menurutnya, agar tidak termasuk dalam kategori jilboobs ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi.

(Baca Juga: Imam Masjid Istiqlal : Jilbab Ya 4T…)

“Seharusnya mereka yang berjilbab mengikuti syariah dan bukan malah untuk main-main untuk fashion saja.”

Advertisement

“Sepertinya jilbab merupakan budaya, yang penting untuk jilbab itu 4T: tempat tutup aurat, tidak transparan, tidak tembus pandang, dan tidak menyerupai lawan jenis,” jelas Musthofa, di Jakarta, Rabu (6/8/2014).

Apapun bentuk kerudungnya jilbab atau hijab yang dipakai diserahkan kepada perempuan yang memakainya.

“Penting, jangan sampai melewati apa yang dia sebut 4T itu. Adapun bentuk jilbab kerudung terserah seperti apa, asalkan 4T,” tambahnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif