Soloraya
Sabtu, 9 Agustus 2014 - 18:00 WIB

SYAWALAN DI RAWA JOMBOR : Sepi Pengunjung, Pemkab Klaim PAD Tercapai

Redaksi Solopos.com  /  Hijriyah Al Wakhidah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah wisatawan mengunjungi Rowo Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Rabu (30/7/2014). Diprediksi pengunjung di lokasi wisata tersebut berkurang karena tidak ada hiburan khusus dan tarif masuk yang dinilai cukup tinggi. (Ayu Abriani/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN—Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Klaten mengklaim telah memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) dari kegiatan Gebyar Syawalan Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Padahal, acara yang digelar sejak 29 Juli hingga besok Minggu (10/8/2014) itu terhitung sepi pengunjung.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu (9/8/2014), lesunya pengunjung Gebyar Syawalan mulai terlihat pada kirab gunungan ketupat yang digelar Minggu (3/8/2014). Pengunjung diperkirakan tak mencapai 1.000 orang dari total target sekitar 4.000-5.000 pengunjung.

Advertisement

Simpang siurnya jadwal pelaksanaan diyakini menjadi penyebab anjloknya jumlah pengunjung.

Ketidakjelasan jadwal acara kembali merembet ke rangkaian lain seperti lomba balap getek dan lomba tangkap itik. Informasi terakhir, acara yang sedianya digelar Jumat-Sabtu (8-9/8/2014) tersebut batal digelar.

Kemeriahan Gebyar Syawalan praktis hanya tampak pada acara dangdutan yang digelar beberapa hari kemarin.

Advertisement

Kepala Disbudparpora, Sugeng Haryanto, mengatakan Pemkab menetapkan PAD Gebyar Syawalan sebesar Rp 26 juta. Jumlah tersebut mengambil porsi 25% dari total target PAD Rawa Jombor tahun 2014 senilai Rp104 juta.

Menurut Sugeng, target pendapatan pada Gebyar Syawalan tahun ini telah tercapai. “Alhamdulillah target Rp26 juta terpenuhi. Ini berkat bantuan elemen masyarakat dan pihak lain,” ujarnya saat diminta konfirmasi Solopos.com.

Disinggung mengenai rangkaian acara yang cenderung kurang maksimal, Sugeng enggan berkomentar banyak. Dirinya justru menyebut desa menjadi penyelenggara utama sejumlah kegiatan seperti lomba-lomba dan pasar malam. Menurut Sugeng, kendali Pemkab di acara Gebyar Syawalan hanya sampai di kirab gunungan ketupat.

Advertisement

Sementara, seorang panitia lokal yang enggan disebut namanya mengatakan acara lomba getek batal setelah sebelumnya sempat diundur sehari. Pihaknya mengaku tidak dapat menggelar kegiatan lantaran nihilnya peserta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif