Soloraya
Kamis, 7 Agustus 2014 - 11:30 WIB

ISIS DI SOLO : Polres Belum Perlu Panggil Komandan ISIS Sukoharjo-Solo

Redaksi Solopos.com  /  Hijriyah Al Wakhidah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota Sapol PP Sukoharjo menghapus gaffiti ISIS di kawasan Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Selasa (5/8/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai menyatakan belum perlu memintai keterangan Amir Mahmud (AM) yang diduga menjadi salah satu komandan Islamic State For Iraq and Syria (ISIS) di Sukoharjo dan Solo.

Alasannya komandan ISIS berinisial itu dinilai belum melakukan pelanggaran yang menjurus ke pidana.

Advertisement

“Kalau pemantauan tetap kami lakukan secara menyeluruh bukan hanya AM, tetapi lima warga Sukoharjo lainnya yang diduga terlibat ISIS,” ujar Kapolres menjawab pertanyaan wartawan di Sukoharjo, Rabu (6/8/2014).

Kapolres menduga, AM menjadi salah satu semacam koordinator anggota di Sukoharjo dan Solo. Karena komandan ISIS di Karanganyar diperkirakan berbeda dengan yang di Sukoharjo-Solo. Hal itu didasarkan dengan hasil monitoring anggotanya yang menyebutkan mereka berkumpul di salah satu mesjid di Solo.

Pada bagian lain pihanya mengaku memperketat pemantauan kawasan Cemani, Kecamatan Grogol. Karena di wilayah tersebut pada Selasa setidaknya ditemukan empat graffiti ISIS yang telah dihapus petugas.

Advertisement

Sementara itu Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengingatkan kepada warganya agar tidak mudah terpancing isu menyesatkan. Dia berharap kepada orang yang pemahaman agamanya belum mumpuni agar tidak main-main dengan paham baru. Dikhawatirkan jika salah menafsirkan justru akan menjerumuskan.

Selain itu dia yang Selasa lalu bertemu dengan para ulama dan ormas Islam di Sukoharjo ini juga sepakat menolak ISIS. Karena paham ISIS dinilai tak sesuai dengan ajaran Alkuran dan sunah.

“Generasi muda yang pemahaman agamanya belum mumpuni hendaknya hati-hati. Jangan mudah terpengaruh dengan ajakan yang ternyata tidak benar,” papar dia.

Advertisement

Sedangkan Kepala Kantor Kemenag Sukoharjo, Musdiro menambahkan guna mengantisipasi merebaknya ISIS di wilayahnya, pihaknya akan melakukan sosialisasi ke 36 pondok pesantren di wilayahnya. “Nanti akan kami tekankan bahwa ISIS adalah ideologi di luar Islam,” tagas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif