News
Kamis, 7 Agustus 2014 - 12:05 WIB

ISIS DI INDONESIA : "ISIS Bukan Islam, Tapi Al Qaeda"

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota Sapol PP Sukoharjo menghapus gaffiti ISIS di kawasan Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Selasa (5/8/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Ali Mustafa Yaqub, menegaskan bahwa Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) tidak lahir dari “rahim” umat Islam.

“Kami tanya langsung kepada Duta Besar Irak untuk Indonesia, jawabannya ISIS adalah sekelompok orang yang berada di bawah Al Qaeda,” kata Ali Mustafa Yaqub dalam diskusi Selamatkan Indonesia dari ISIS yang digelar Koalisi Ormas Islam Indonesia (KOIIN) di Jakarta, Rabu (7/8/2014), seperti dikutip Antara.

Advertisement

Menurut Ali, berdasarkan pengamatannya dari banyak pemberitaan, maka kesimpulannya kelompok ISIS tidak lahir dari “rahim” umat Islam. Cara-cara kekerasan yang digunakan kelompok radikal ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam.

“Jika berita-berita pembunuhan terhadap muslim dan non muslim yang dilakukan kelompok ISIS benar, berarti mereka bukan Islam,” ujar dia.

Ia menegaskan bahwa Islam tidak pernah mengajarkan muslim untuk membunuh karena perbedaan agama. “Mereka [kelompok ISIS] tidak lahir dari kelompok Sunni,” katanya.

Advertisement

Selain itu, ISIS menggunakan stempel Rasulullah untuk bendera mereka. Menurut dia, umat Islam tidak ada yang berani memakai stempel tersebut, tetapi kelompok ini justru menggunakannya.

“Kami berterima kasih pada pemerintah yang telah mengeluarkan larangan untuk paham ISIS. ISIS harus dipatahkan karena dapat mengganggu kelangsungan NKRI,” ujar dia. Ia juga mengimbau para ulama agar dapat membentengi umat untuk tidak ikut dalam kelompok ISIS.

“Yang selalu menjadi incaran kelompok seperti ini adalah anak muda yang bersemangat tinggi, tetapi memiliki pengetahuan agama yang masih rendah. Karena itu umat Islam jangan mudah terkecoh pada penampilan luar atau pertama saja, tapi tengok siapa yang ada di belakangnya,” lanjut Ali.

Advertisement

Sementara itu, menurut Koordinator KOIIN Hery Sucipto, ideologi ISIS tidak sesuai dengan ajaran Islam sehingga menyesatkan. Karena itu, masyarakat diminta tetap waspada terhadap tindakan provokasi yang dilakukan pihak tertentu.

“Rasulullah mengajarkan Islam yang penuh dengan nilai kasih sayang. Islam rahmatan lil alamin, jauh berbeda dengan ISIS yang menempuh cara kekerasan, kekejaman, dan kebiadaban dalam melancarkan aksinya,” ujar dia.

Rasulullah, lanjutnya, menghadirkan Islam sebagai spirit untuk perubahan, perdamaian, persaudaraan baik seagama, sebangsa bahkan sesama manusia di atas bumi. Dan melakukan pengerusakan terlebih menghilangkan nyawa dan menghancurkan wilayah kemudian direbut adalah sebuah pelanggaran terhadap prinsip-prinsip dasar Islam yang tidak bisa ditoleriransi.

Karena itu, ia mengatakan KOIIN mendesak pemerintah, khususnya Kementerian Agama dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan pihak-pihak terkait, serius menangani masalah ISIS ini dan menindak tegas pihak-pihak yang mendukung penyebaran ajaran ISIS di Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif