Soloraya
Kamis, 7 Agustus 2014 - 05:30 WIB

CUACA EKSTREM : Badai Halong Rusak Sayuran di Lereng Merapi

Redaksi Solopos.com  /  Hijriyah Al Wakhidah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Serangan angin badai dari Filipina menerjang kawasan lereng Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang. Akibatnya, seratusan hektare tanaman sayuran di desa-desa lereng Merapi gagal panen.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (6/8/2014), hantaman angin kencang di wilayah lereng Merapi terjadi sejak Senin (4/8/2014).

Advertisement

Menurut masyarakat Klaten, badai yang dikenal dengan nama Halong ini biasa muncul sepanjang malam. Hembusan angin tersebut mengakibatkan sejumlah sayuran yang siap panen mengalami kerusakan.

Setidaknya ada empat desa di Kemalang yang terdampak cuaca ekstrem yakni Sidorejo, Balerante, Tegalmulyo dan Tlogowatu.

Seorang petani di Desa Sidorejo, Sarjino, mengatakan serangan angin kencang di ladang sawahnya terjadi mendadak. Dia pun harus merelakan sebagian besar sayurannya rusak diterjang badai. Angin kencang menyerang tanaman sayuran seperti cabai dan kembang kol.

Advertisement

“Kol sing wahaye kembang (siap berbunga) malah gogrok (jatuh). Daunnya seperti dipuntir. Cabai juga sama saja,” keluhnya saat dijumpai wartawan.

Sarjino mengatakan ini kali pertama terjangan angin berdampak luas pada garapan petani. Menurut dia, hembusan angin yang terjadi di lereng Merapi biasanya tak terlalu berpengaruh terhadap sayuran warga. “Habis hujan biasanya juga ada angin, tapi tidak merusak seperti ini,” tuturnya.

Kejadian serupa dialami Sukiman. Petani sayur dari Sidorejo itu menyebut batang-batang pohon cabainya banyak yang patah akibat terjangan badai. Dirinya pun hanya bisa menyelamatkan sebagian kecil sayurannya lewat panen dini.

Advertisement

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, mengaku telah mengecek lokasi persawahan. Pihaknya menduga angin yang menyerang sayuran petani merupakan dampak badai di Filipina.

Sebagai informasi, sejak awal pekan ini Filipina diserang badai Halong dengan kecepatan angin hingga 40 km/jam. Badai tersebut berdampak di seluruh Pulau Jawa, Sumatra dan Indonesia bagian utara. “Diperkirakan angin kencang masih berlangsung hingga beberapa hari ke depan,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif