Soloraya
Rabu, 6 Agustus 2014 - 17:30 WIB

PENEMUAN MAYAT BOYOLALI : Tidur di Warung, Pasutri Ditemukan Tak Bernyawa

Redaksi Solopos.com  /  Hijriyah Al Wakhidah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas melakukan pemeriksaan di TKP tempat ditemukan pasutri yang meninggal dunia di Dukuh Blumbungsari, Desa Samiran, Selo, Boyolali, Rabu (6/8/2014).(JIBI/Solopos/Ahmad Baihaqi)

Solopos.com, BOYOLALI — Pasangan suami istri (Pasutri) ditemukan meniggal dunia di kamar tidur toko mereka di Dukuh Blumbangsari, Desa Samiran, Selo, Rabu (6/8/2014) siang. Pasutri tersebut meninggal dunia diperkirakan karena keracunan asap dari tungku pembakaran arang.

Kedua korban diketahui bernama Suhadi, 52, dan istrinya, Harmining, 49, warga Jl. Mawar Barat, Perumahan Fajar Indah, Solo.

Advertisement

Setiap harinya kedua korban yang memiliki Toko Sandang “Mbak Ning” itu selalu pulang ke Solo setelah selesai berjualan di tokonya. Namun Selasa (5/8/2014) malam mereka memilih untuk tidak pulang.

“Biasanya pulang ke Solo tapi malam itu mereka tidak pulang dan lebih memilih menginap di tokonya,” ujar keponakan korban, Apitiani, saat ditemui di TKP.

Pasutri tersebut ditemukan tidak bernyawa pukul 09.30. Penemuan mayat mereka bermula dari kecurigaan konsumen yang mengunjungi toko. Saat itu pembeli hendak mengambil pesanan baju, namun toko masih tutup padahal mobil korban berada di luar toko.

Advertisement

Konsumen terlebih dahulu mengetuk pintu toko, namun tidak dibuka-buka, selanjutnya ia mencoba menghubungi nomor telepon korban tapi tidak diangkat-angkat.

Akhirnya konsumen tersebut menghubungi kakak korban, Kusnandar, yang bertempat tinggal di Dukuh Ngaglik, Desa Samiran. Mereka kemudian datang ke toko itu dan mendobrak pintu belakang, dan menemukan pasutri itu sudah tak bernyawa.

Kabag Ops Polres Boyolali, Kompol I Wayan Sudhita, mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, mengatakan korban meninggal dunia diduga karena keracunan asap tungku penghangat ruangan. Pasalnya di TKP ditemukan sisa abu pembakaran tungku tersebut.

Advertisement

“Dari hasil pemeriksaan sementara korban diduga kekurangan oksigen akibat asap yang dihasilkan oleh tungku penghangat ruangan, apalagi sirkulasi udara di ruangan tersebut sangat minim. Selain itu belum ditemukan tanda-tanda kekerasan,” ujarnya kepada wartawan di TKP.

Saat ditemukan kedua korban dalam keadaan berselimut. Sang istri, Harmining berada di atas  kasur sedangkan suaminya, Suadi, berada di lantai beralaskan tikar. Jenazah kedua korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan di Desa Genting, Kecamatan Cepogo, Boyolali yang merupakan kampung halaman sang istri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif