Jogja
Rabu, 6 Agustus 2014 - 08:15 WIB

Aduh, Setidaknya Ada 5 TKI Kulonprogo Jadi Korban Perdagangan Manusia

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, KULONPROGO – Dinas Soial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mendapat laporan bahwa banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) asal kabupaten tersebut menjadi korban perdagangan manusia.

Pengantar Kerja Dinsosnakertrans Kulon Progo Tri Iswanti mengatakan berdasarkan informasi dan pengakuan korban perdagangan manusia, jumlahnya sekitar lima orang. Namun, jumlah ini bisa lebih besar. Sebab, korban perdagangan manusia tidak akan mengaku karena akan menjadi aib keluarga.

Advertisement

“Kalau diungkap berdasarkan fakta di lapangan, jumlahnya lebih dari itu. Kami tidak tahu total pastinya. Kami mengalami kesulitan untuk mencari data dan informasi. Korban perdagangan manusia sangat tertutup, tidak mudah mencari informasi pada mereka,” katanya.

Tri mengatakan korban perdagangan manusia yang lolos dan bisa pulang ke kampung halaman melalui jalur tidak resmi, seperti kasus TKI dari Kecamatan Sentolo. Begitu juga saat akan keluar negeri tidak melalui PJTKI yang legal.

“Untuk menjadi TKI itu kondisi kesehatannya harus bagus, memiliki ketrampilan dan keahlian. Kebetulan, TKI yang menjadi korban perdagangan manusia itu tidak bisa diberangkatkan ke luar negeri melalui jalur resmi. Akibat kemiskinan keluarga, yang bersangkutan tetap memaksakan berangkat dan ketemu calo,” katanya.

Advertisement

Dia juga mengatakan korban perdagangan manusia tidak pernah melaporkannya ke Kantor Dinsosnakertrans.

“Kami mendapat informasi, kami mendatangi lokasi dan kami gali informasinya. Bahkan berdasarkan hasil pendekatan yang kami lakukan, ada TKI yang sudah dianiaya, dan berbulan-bulan tidak makan nasi hanya minum air putih. Akhirnya yang bersangkutan bisa lari dan pulang ke Indonesia. TKI tersebut berasal dari Kecamatan Sentolo dan Galur,” kata dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan mayoritas TKI yang menjadi korban perdagangan manusia menjadi tenaga kerja di Malaysia. Sebab. di Malaysia, TKI illegal banyak ditangkap polisi.

Advertisement

“Namun, untuk menggali lebih dalam kasus perdagangan manusia sangat sulit. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif