Lifestyle
Selasa, 5 Agustus 2014 - 09:00 WIB

TIPS HIDUP SEHAT : Duh, Ternyata Roti Tawar Tak Bagus Bagi Kesehatan!

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Roti tawar (newsnetwork.mayoclinic.org)

Solopos.com, SOLO – Roti tawar memang kerap menjadi primadona untuk sarapan bagi sebagian masyarakat. Di samping mudah dan cepat disajikan, roti tawar juga dipercaya memiki kandungan karbohirat yang cocok digunakan sebagai pengganti nasi.

Namun, fakta justru menyebutkan roti tawar tidaklah baik untuk kesehatan. Berikut beberapa efek buruk roti tawar bagi kesehatan sebagaimana dilansir Healthmeup, Senin (4/8/2014):

Advertisement

Tidak Mengenyangkan
Serat merupakan unsur penting di dalam tepung yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, membantu pencernaan dan membuat efek kenyang lebih lama. Tidak seperti roti gandum, roti tawar terbuat dari tepung halus yang sebagian besar seratnya hilang saat sedang diproses. Hal ini membuat Anda cepat merasa lapar.

Meningkatkan Kadar Gula Darah
Roti tawar terbuat dari biji-bijian olahan yang mudah diserap selama proses pencernaan. Hal ini cenderung menyebabkan lonjakan tajam dalam gula darah dan insulin. Roti putih adalah makanan yang tinggi akan glisemik yang membuat orang lebih rentan terhadap penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, obesitas, dan lain-lain.

Tidak Bernutrisi
Selama proses penyulingan, tepung meninggalkan serat dan nutrisi lain seperti vitamin B6 dan E, magnesium, asam folat, seng, dan kromium. Kurangnya nutrisi membuat roti tawar menjadi tidak sehat.

Advertisement

Sulit Dicerna
Roti tawar juga mengandung gluten yang membuatnya sulit untuk dicerna. Selain itu, roti tawar tidak memiliki enzim alami yang dibutuhkan pankreas untuk mensekresikan memecah lemak, karbohidrat, dan protein. Hal ini dapat mengakibatkan pankreas Anda lebih rentan terserang penyakit.

Tepung Halus Buruk bagi Kesehatan
Tepung halus tidak memiliki serat dan nutrisi penting. Roti tawar tidak memberikan Anda manfaat kesehatan sehingga menjadi penyebab berbagai penyakit seperti obesitas dan diabetes.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif