Soloraya
Selasa, 5 Agustus 2014 - 13:10 WIB

OBJEK WISATA : Sudah Setahun, Jalur Menuju OMAC Rusak Parah

Redaksi Solopos.com  /  Hijriyah Al Wakhidah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lubang sedalam lutut orang dewasa terpantau di jalur Desa Cokro tembus Desa Tulung, Kecamatan Tulung, Selasa (5/8/2014). Jalan yang juga merupakan jalur menuju Objek Mata Air Cokro (OMAC) tersebut terhitung rusak parah. (Chrisna Chanis Chara/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Kerusakan infrastruktur jalan menghinggapi jalur menuju Objek Mata Air Cokro (OMAC), Kecamatan Tulung, Klaten.

Sejumlah titik menuju objek wisata dari arah perempatan Desa Tulung menuju Desa Cokro terpantau ambles. Kondisi ini sangat membahayakan pengguna jalan yang melintas.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Selasa (5/8/2014), terdapat belasan titik jalan berlubang di jalur sepanjang 2 kilometer itu. Beberapa titik jalan tampak bergelombang dan merusak separuh lebih badan jalan.

Bahkan, ada dua lokasi yang ambles sedalam lutut orang dewasa. Panjang titik yang ambles itu sekitar 1,5 meter. Titik rawan kecelakaan itu kini hanya diberi penanda seadanya dari bambu, debog maupun ban bekas.

Seorang warga sekitar, Widodo, 40, saat ditemui Solopos.com di ladang sawahnya, mengatakan kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung setahun terakhir. Menurut Widodo, rusaknya jalan yang melalui tiga desa itu lantaran aktivitas truk bermuatan berat. Dia mengatakan truk pengangkut air mineral hingga truk pasir dan batu melintas di jalan itu sepanjang hari. “Kadang ada pula kontainer seberat 30 ton yang melintas. Selain dari lokal, truk berasal dari luar kota seperti Sukoharjo dan Boyolali,” ujar warga Desa Daleman, Tulung, tersebut.

Advertisement

Jalur Cokro tembus Tulung biasa dilalui pengunjung OMAC yang datang dari arah Klaten kota maupun Boyolali. Menurut Widodo, warga sekitar sudah sering memerbaiki jalan dengan urukan sirtu. Namun, upaya tambal sulam itu biasanya hanya bertahan sebulan lebih. “Habis itu rusak lagi. Mestinya memang diaspal,” tuturnya.

Sementara itu, Kabid Pariwisata Disbudparpora Klaten, Dodhy Hermanu, mengaku tak bisa berbuat banyak terhadap aktivitas truk di jalur wisata. Pihaknya hanya bisa melaporkan kerusakan tersebut pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU). “Kami akan koordinasi dengan DPU agar jalur segera diperbaiki,” tandasnya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif