Jateng
Selasa, 5 Agustus 2014 - 14:10 WIB

Inflasi Jawa Tengah Tidak Dipengaruhi Amblesnya Jembatan Comal

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (Dok/JIBI)

 

Hariajogja.com, SEMARANG-Inflasi Jawa Tengah pada Juli 2014 tidak dipengaruhi amblesnya Jembatan Comal di Kabupaten Pemalang yang terjadi menjelang Lebaran, kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Jam Jam Zamachsyari.

Advertisement

“Memang kami sempat mengkhawatirkan amblesnya jembatan tersebut akan berpengaruh terhadap alur distribusi barang menuju Jawa Tengah tetapi ternyata sejauh ini tidak ada masalah,” ujarnya di Semarang, Selasa (5/8/2014).

Justru yang menjadi masalah yaitu alur distribusi menuju wilayah barat di antaranya Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta “Jalur-jalur distribusi terutama yang berada di wilayah pantura ini sangat merasakan dampak dari amblesnya Jembatan Comal,” ujarnya.

Bahkan dibandingkan dengan ibu kota provinsi lain yang ada di Pulau Jawa, DKI Jakarta yang mengalami inflasi paling tinggi yaitu 1,17 persen karena banyak daerah di Jateng yang menjadi sentra produksi pemasok utama baik bahan baku maupun barang jadi ke DKI Jakarta.

Advertisement

“Salah satu alasannya karena banyak kebutuhan konsumen masyarakat DKI Jakarta dan provinsi sekitarnya yang didatangkan dari Jawa Tengah ,” ujarnya.

Sementara untuk kebutuhan di Jawa Tengah khususnya Semarang yang merupakan ibu kota provinsi sendiri bisa dipenuhi oleh daerah lain di sekitar sehingga tidak sampai berpengaruh terhadap nilai inflasi.

Sebelumnya Deputi Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah V Jateng-DIY Marlison Hakim sempat mengkhawatirkan kejadian tersebut akan berakibat pada tingginya angka inflasi Jateng.

Advertisement

Menurutnya dari sektor perbankan terputusnya jalur utara sempat berpengaruh terhadap distribusi uang khususnya untuk pengisian ATM di wilayah Batang dan Pekalongan.

Menurutnya distribusi uang untuk Batang dan Pekalongan yang seharusnya mengambil dari BI Perwakilan Tegal terpaksa harus mengambil dari kantor Semarang

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif