Soloraya
Selasa, 5 Agustus 2014 - 16:30 WIB

HASIL PEMILU SOLO : Demokrat-Hanura Sepakat Bentuk FDNR

Redaksi Solopos.com  /  Hijriyah Al Wakhidah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Supriyanto (JIBI/SOLOPOS/Agoes

Solopos.com, SOLO — Partai Demokrat dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) sepakat membentuk fraksi sendiri dengan nama Fraksi Demokrat Nurani Rakyat (FDNR).

Langkah politis dua partai itu dilakukan mendahului pelantikan anggota DPRD periode 2014-2019 yang direncanakan Kamis (14/8). Bahkan, dua partai itu sudah menyusun komposisi keanggotaannya dalam alat kelengkapan Dewan.

Advertisement

Komitmen dua partai itu tertuang dalam berita acara lobi politik yang dilakukan Sekretaris DPC Partai Demokrat Solo, Supriyanto dengan Ketua DPC Partai Hanura Solo Abdullah A.A., di Gedung Dewan, Selasa (5/8/2014).

Kesepakatan itu akan dilanjutkan dalam memorandum of understanding (MoU) resmi dalam pekan ini. Sesuai dengan aturan UU Susunan dan Kedudukan (Susduk) yang lama, jumlah keanggotaan fraksi sama dengan jumlah komisi, artinya minimal ada empat kursi per fraksi.

“Ya, kami sudah ada kesepakatan dengan Hanura. Sebelumnya, kami sempat berkomunikasi dengan Gerindra [Partai Gerakan Indonesia Raya] dan PPP [Partai Persatuan Pembangunan]. Kami kan bisa memilih, kami memilih dengan Hanura,” tegas Supriyanto saat ditemui Solopos.com, di Gedung Dewan, Selasa sore.

Advertisement

Kendati demikian, Supriyanto masih membuka peluang bergabungnya partai lain. Selain Gerindra dan PPP, berdasar hasil pemilu legislatif (Pileg) 2014 di Kota Solo, partai lainnya yang memiliki kursi di Dewan bisa membentuk fraksi secara mandiri, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golkar.

Abdullah A.A. membenarkan adanya kesepakatan dengan Partai Demokrat. Bahkan Abdullah menyodorkan selembar kertas kepada Supriyanto yang berisi kesepakatan bersama pembentukan fraksi. Namun, Abdullah enggan menyampaikan komposisi nama-nama yang masuk dalam alat kelengkapan Dewan yang masuk dalam kesepakatan bersama tersebut.

“Secara nasional Hanura berkoalisi dengan PDIP, PKB [Partai Kebangkitan Bangsa], dan Nasdem saat pilpres. Ada kemungkinan koalisi nasional itu berlanjut sampai ke daerah. Tapi, kami juga mengantisipasi bila koalisi nasional itu ternyata hanya berlaku di tingkat pusat, sehingga partai di daerah bisa membentuk fraksi sendiri,” tegasnya.

Advertisement

Abdullah sengaja memilih Partai Demokrat sebagai mitra politik karena ingin memunculkan nama Hanura. Abdullah enggan berkoalisi dengan PDIP karena nama Hanura tidak muncul dalam nama fraksi. Berbeda ketika bergabung dengan Partai Demokrat. Nama Hanura, imbuh dia, tetap muncul, yakni dengan nama Fraksi Demokrat Nurani Rakyat.

“Untuk langkah selanjutnya, kami masih menunggu instruksi dari DPP. Apakah memungkinkan partai di daerah bisa membentuk fraksi sendiri atau berkoalisi sendiri. Kesepakatan itu belum final tetapi baru kesepakatan awal,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif