Jateng
Senin, 4 Agustus 2014 - 16:50 WIB

PRAKIRAAN CUACA : Gelombang Pantai Selatan Jateng dan DIY Capai Lima Meter

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

 

Harianjogja.com, CILACAP-Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Cilacap memprakirakan tinggi gelombang di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta berpeluang mencapai lima meter, khususnya di wilayah Samudra Hindia.

Advertisement

“Oleh karena itu, kami kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku mulai hari Senin, pukul 19.00 WIB, hingga Rabu (6/8), pukul 19.00 WIB,” kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo, di Cilacap, Senin (4/8/2014) siang.

Dalam hal ini, kata dia, tinggi gelombang 2-5 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Cilacap hingga Yogyakarta, sedangkan tinggi gelombang 1,25-3 meter berpeluang terjadi di pantai selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Jogja.

Menurut dia, gelombang tinggi tersebut terjadi akibat angin kencang yang cenderung searah, yakni dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan 5-18 knots di wilayah pantai dan 10-25 knots di wilayah Samudra Hindia.

Advertisement

Oleh karena itu, dia mengimbau wisatawan di pantai selatan Jateng untuk tidak berenang terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas serta nelayan tradisional tetap waspada saat melaut karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu.

“Kami telah informasikan peringatan dini gelombang tinggi ini kepada seluruh pengguna jasa kelautan,” katanya.

Disinggung mengenai hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi dalam tiga hari terakhir, Teguh mengatakan bahwa hal itu terjadi akibat pengaruh dua daerah pusat tekanan rendah, yakni di Samudra Hindia barat daya Sumatra yang tekanannya telah mencapai 1.010 milibar dan Samudra Pasifik timur Filipina yang bertekanan 1.004 milibar.

Advertisement

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa hujan ringan hingga sedang tersebut bersifat sporadis atau tidak merata karena cenderung terjadi di wilayah pesisir selatan Jateng.

“Beberapa wilayah di utara Cilacap hingga pesisir utara Jateng saat ini cenderung tidak ada hujan dan telah memasuki musim kemarau, sedangkan wilayah-wilayah di pesisir selatan Cilacap masih sering turun hujan meskipun seharusnya telah memasuki musim kemarau,” katanya.

Ia memprakirakan hujan dengan intensitas ringan tersebut masih berpeluang terjadi hingga beberapa hari ke depan karena hingga saat ini masih ada daerah pusat tekanan rendah yang muncul di selatan ekuator.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif