Soloraya
Minggu, 3 Agustus 2014 - 15:45 WIB

MUDIK LEBARAN 2014 : Puncak Arus Balik, Tirtonadi Malah Lengang

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Situasi Terminal Tirtonadi (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Di kala media massa ramai memberitakan memuncaknya arus balik pada mudik Lebaran 2014, Minggu (3/8/2014), Terminal Tirtonadi Solo justru lengang. Berbeda seperti yang terjadi pada saat H+2 atau H+3 Lebaran, pada H+5 ini tidak ada penumpukan penumpang di terminal terbesar di Jawa Tengah itu.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu, hanya beberapa bus yang berhenti di Tirtonadi, itu pun bus jurusan jarak dekat seperti menuju Jogja dan Semarang. Tidak seperti pada H+3, bus reguler dan bus pariwisata yang dijadikan bus ekstra sempat memenuhi terminal yang terletak di Banjarsari itu.

Advertisement

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Terminal Tirtonadi, Eko Agus S., mengatakan kondisi di Tirtonadi landai. Hal tersebut, menurutnya, dikarenakan penumpang bus pada arus balik sudah memesan tiket terlebih dahulu ke agen bus. Dengan demikian, simpulnya, penumpang yang datang ke terminal sudah siap dengan busnya dan sudah mengetahui jam kedatangan bus.

Sistem pemesanan bus dinilai efektif untuk mengurangi penumpukan penumpang di terminal. “Penumpang sudah terlebih dahulu memesan tiket bus. Sehingga, tiket bus sudah habis sampai H+7 atau tanggal lima,” kata Eko kepada Solopos.com, Minggu.

Puncak keramaaian di Terminal Tirtonadi, jelas Eko, terjadi pada H+4 atau hari Sabtu. H+4 jumlah penumpang secara general ada 2.313 penumpang. Dengan demikian, jumlah total penumpang yang datang ke Tirtonadi pada arus balik mencapai 43.288. Sedangkan, untuk penumpang yang berangkat ke kota lain dari Tirtonadi berjumlah 66.000.

Advertisement

Perbandingan antara jumlah penumpang pada arus mudik dan balik, menurut Eko, lebih banyak penumpang pada arus balik. “Kemungkinan ada penumpang yang pada saat arus mudik menggunakan moda transportasi lain seperti kereta api, pesawat, dan kendaraan lain. Namun, saat arus balik ini, kemungkinan tiket kereta api atau moda lain sudah habis sehingga mereka memilih menggunakan angkutan umum bus,” tutur dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo Yosca Herman Soedrajad mengatakan pada arus balik musim Lebaran 2014, jumlah penumpang tidak terkonsentrasi pada satu atau dua hari saja. Penumpang yang akan melakukan perjalanan balik ke kota perantauan biasanya mengambil celah atau hari yang dikira longgar dan tidak macet.

“Penumpang pada puncak arus balik, Sabtu dan Minggu tidak seramai penumpang pada H+1 dan H+2,” jelas pria yang disapa Herman. Menurut dia, pada arus balk, jumlah penumpang tiap harinya ada sekitar 2.700 penumpang. Selain itu, bus ekstra yang dikerahkan pada arus balik jumlahnya hanya sedikit sehingga kebanyakan yang beroperasi hanya bus reguler.

Advertisement

Rudi, 25, salah seorang warga Mojosongo yang akan melakukan perjalanan ke Jakarta Timur pada arus balik, Minggu, mengaku terancama menunda kepulangannya. Pasalnya, tiket bus yang akan ditumpangi sudah ludes terjual.

“Tadi sudah nyari tiket tapi habis semua karena sudah dipesan beberapa hari yang lalu,” ucap Rudi. Tiket yang habis terjual, menurut dia, hanya bus eksekutif saja. Untuk tiket bus ekonomi masih ada namun dirinya enggan untuk naik bus ekonomi karena dinilai tidak nyaman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif