Soloraya
Minggu, 3 Agustus 2014 - 01:02 WIB

LOWONGAN KERJA : Gubernur Jateng: Perusahaan Konveksi Butuh Ribuan Tenaga Kerja

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO-Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengungkapkan perusahaan koveksi di Jateng butuh ribuan tenaga kerja. Karena itu dia mengimbau warganya yang saat ini mudik Lebaran namun tak mempunyai keterampilan memadai tak usah balik ke Jakarta.

“Kalau warga ingin bekerja di Jakarta atau di berbagai tempat di Indonesia itu memang hak mereka. Tapi kalau ke Jakarta hanya untuk berjudi {tanpa keterampilan) lebih baik bekerja di sini [Jateng] saja,”.ujar dia menjawab pergtanyaan wartawan saat menghadiri acara Silaturakhmi alumni GMNI Solo dan Jakarta di salah satu warung makan di Keprabon, Solo, Jumat (1/8/2014) malam.

Advertisement

Dia mengklaim saat ini tengah diminta sebuah perusaah konveksi di Jateng untuk menyediakan setidaknya 10.000 tenaga kerja per bulan. Namun hingga kemarin dia megaku belum bisa memenuhinya.

Ganjar juga mengaku bersyukur menyusul kepindahan salah satu pabrik di Tangerang ke Boyolali yang karyawannya banyak berasal dari Jateng.

Karena itu jika warganya akan bekerja di Jakarta tanpa disertai keterampilan memadai, diajurkan lebih baik mengembangkan skill yang dipunyai lebih dulu di kampung halaman sendiri.

Advertisement

Dalam hal ini pihaknya berjanji siap memfasilitasi. Selain itu Ganjar menilai lapangan kerja yang bisa mewadahi mereka banyak sekali. Mereka bisa ditampung pada industri kreatif di Jateng yang banyak tersebar di berbagai daerah.

Dia mencontohkan industri kreatif yang ada di Jateng di antaranya konveksi batik, industri jamu, pariwisata dan sebagainya. “Jadi banyak yang bisa dikembangkan, belum yang bisnis digital virtual, ada pernik-pernik dan sebagainya,” papar dia.

Kendati demikian Ganjar mengakui industri kreatif di Jateng tetap butuh beberapa hal agar berkembang. Di antaranya butuh pengetahuan, akses modal dan pendampingan. “Tiga ini yang coba kami kembangkan.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif