Soloraya
Minggu, 3 Agustus 2014 - 14:45 WIB

BUNUH DIRI SRAGEN : Pamit Bunuh Diri, Warga Gesi Tewas di Bengawan Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga tenggelam (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SRAGEN – Jasad Sumardi, 40, warga Dukuh Corot, RT 006, Desa Tanggan, Gesi, Sragen ditemukan di Bengawan Solo, Sabtu (2/8/2014). Ia diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan menceburkan diri ke sungai besar itu karena sebelumnya pamit hendak bunuh diri.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Sumardi ditemukan tewas setelah dilakukan pencarian di sungai selama empat jam. Sebelum kejadian, Sumardi diketahui pamit kepada pihak keluarga seusai salat Subuh sekitar pukul 04.30 WIB.

Advertisement

Saat itu, Sumardi pamit pergi ke Sungai Bengawan Solo, namun tak mendapat izin oleh pihak keluarga. Korban yang diketahui kerap mencoba melakukan aksi bunuh diri, tetap melakukan niatannya untuk pergi ke sungai dan dikejar oleh salah seorang anggota keluarga. Hanya saja, saat dilakukan pengejaran hingga ke tepi sungai, korban sudah menghilang.

Anggota keluarga itu pun lantas berteriak meminta bantuan warga yang kemudian ikut membantu mencari Sumardi. Jasad korban akhirnya ditemukan tanpa nyawa di dasar Bengawan Solo setelah dilakukan pencarian hingga pukul 08.30 WIB.

Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, melalui Kapolsek Gesi AKP Haryanto mengonfirmasi kejadian tersebut. “Sebelum kejadian itu dia pamit dengan orang tua mau menceburkan diri di sungai. Korban yang tidak bisa berenang ditemukan sudah tewas sekitar pukul 08.30 WIB setelah dilakukan pencarian oleh warga di sungai yang kedalamannya tiga meter. Lokasi penemuan korban di penambangan pasir,” jelas dia saat dihubungi wartawan, Sabtu.

Advertisement

Kapolsek menjelaskan berdasarkan informasi yang diterimanya, korban diketahui kerap melakukan percobaan bunuh diri. Namun, selama ini, niat korban melakukan aksi bunuh diri itu selalu bisa dicegah oleh pihak keluarga. “Beberapa tahun lalu pernah berniat gantung diri. Tetapi, bisa dicegah,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Tanggan, Tri Anwar, mengungkapkan jasad korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga pada Sabtu. Korban meninggalkan istri dan seorang anak yang saat ini berusia sekitar dua tahun.

Diakuinya, korban yang diketahui bekerja sebagai petani itu beberapa kali diketahui melakukan percobaan bunuh diri. “Kalau disebut depresi juga tidak. Dia tidak mengidap sakit. Memang kondisi korban seperti itu. Kalau kondisi keluarganya mampu semuanya,” kata dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif