Soloraya
Sabtu, 2 Agustus 2014 - 08:10 WIB

LEBARAN 2014 : Wow, Uang Berputar di Klewer Tembus Rp180 M

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon konsumen memilih batik yang dijual di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/8/2014). Menurut petugas hubungan masyarakat Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Kusbani pengunjung mulai memadati pasar tekstil dan produk tekstil terbesar di Jawa Tengah tersebut mulai Rabu (30/1/2014) untuk membeli oleh-oleh baik pakaian atau makanan ringan. (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Perputaran uang di Pasar Klewer yang merupakan pasar tekstil dan produk tekstil tradisional terbesar di Jawa Tengah mencapai Rp15 miliar per hari. Total transaksi sejak H-7 hingga H+4 Lebaran atau dari Senin (21/7/2014) hingga Jumat (1/8/2014) pun mencapai Rp180 miliar.

Jumlah uang itu meningkat dibanding transaksi di hari biasa yang mencapai Rp8 miliar hingga Rp12 miliar per hari. Namun angka itu merosot apabila dibandingkan transaksi pada pekan kedua dan ketiga Ramadan sekitar Rp17 miliar per hari. Petugas hubungan masyarakat Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Kusbani menuturkan tingginya transaksi pada pekan kedua dan ketiga Ramadan 2014 dipicu transaksi pembelian seragam sekolah dan pakaian olahraga.

Advertisement

Kusbani menjelaskan sejumlah pembeli melakukan transaksi itu saat Ramadan. Sedangkan transaksi pada H-7 hingga H+4 Lebaran didominasi pembelian oleh-oleh, seperti kain jarit, kain batik, pakaian batik, kaus khas Solo, makanan, suvenir, dan lain-lain. “Pengunjung meningkat. Otomatis transaksi meningkat dibanding hari biasa. Rata-rata pembeli membelanjakan uang di atas Rp5 juta. Kami perkirakan puncak pengunjung pada Sabtu-Minggu (2-3/8/2014). Saat itu pedagang Pasar Klewer sudah buka semua,” kata Kusbani saat dihubungi Solopos.com, Jumat (1/8/2014).

Kusbani juga menambahkan transaksi pada H-7 hingga H+4 Lebaran 2014 naik dibanding momen yang sama pada Lebaran 2013. Dia menyebutkan nilai transaksi pada momen yang sama tahun lalu senilai Rp13 miliar per hari. Selain itu dia menuturkan 2.300 pedagang di kios dan 850 pedagang oprokan di emperan Pasar Klewer sepakat tidak menaikkan harga ugal-ugalan saat momentum Lebaran.

“Kami berkomitmen tidak menaikkan harga dengan ugal-ugalan. Kami ingin menjaga citra Pasar Klewer sebagai pasar grosir berharga murah. Kami juga tidak memberikan diskon. Supaya tidak menjatuhkan harga di kios yang satu dengan yang lain,” imbuh dia.

Advertisement

Dihubungi terpisah, Bagian Promosi Pusat Grosir Solo (PGS), Stefanus Aji, menuturkan pengunjung melonjak dua kali lipat sejak Ramadan hingga menjelang Lebaran jika dibandingkan hari biasa. Aji, sapaan akrab Stefanus Aji, menjelaskan kepadatan pengunjung terasa pada Rabu (30/7) dan diperkirakan bertambah pada Sabtu ini atau Minggu besok. Pengunjung PGS didominasi warga Soloraya pada hari biasa. Tren berubah saat libur Lebaran. Pengunjung didominasi wisatawan dari luar kota dan para pemudik.

“Kepadatan pengunjung dan jumlah kendaraan saat Lebaran 20.000-25.000 orang per hari. Pada hari biasa berkisar 10.000 orang per hari. Mereka memadati 800 kios yang menawarkan pakaian, kain, aksesori, sepatu, tas, dan lain-lain,” kata Aji saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Dia menambahkan produk batik, busana muslim, dan kaus Solo menjadi primadona saat libur Lebaran. Namun dia enggan menyebutkan nilai transaksi di PGS per hari. Aji mengaku belum melakukan pendataan transaksi di setiap tenant.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif