SOLOPOS.COM - Pasar Beringharjo (JIBI/Dok)
Harianjogja.com, JOGJA– Omzet pedagang pakaian pasar Beringharjo pada libur lebaran tahun ini meningkat antara 15-20%. Total kenaikan omzet sebelum puasa hingga libur lebaran tahun ini sebesar 40%.
Ketua Paguyuban Pedagang Pakaian Pasar Beringharjo Ujun Junaedi mengatakan, secara umum transaksi penjualan di pasar terbesar di Jogja tersebut, cukup bagus. Jika dikalkulasi nilai transaksi sebelum puasa hingga H+3 ini, ada peningkatan omzet sebesar 40%.
“Lebaran tahun ini cukup istimewa. Sebab, omzet kami mengalami kenaikan justru sebelum puasa. Selama bulan puasa, justru sepi. Libur lebaran ini, omzet kembali naik 15-20 persen,” ujarnya kepada Harianjogja.com, Kamis (31/7/2014).
Menurut Ujun, selama Ramadan kemarin turunnya omzet penjualan disebabkan oleh sejumlah faktor. Salah satunya, masyarakat banyak melakukan transaksi satu minggu sebelum puasa. “Biasanya, awal puasa sepi transaksi, tapi orang tua mengantisipasi sejak awal karena anak-anak libur sekolah. Selain itu, ada momentum Pilpres (pemilihan presiden), itu memengaruhi nilai penjualan. Jadi, pelaku usaha juga memilih spekulasi sejak awal,” katanya.
Akibatnya, selama puasa dan momentum Pilpres tersebut, omzet penjualan pakaian mengalami penurunan antara 15 hingga 20% dibandingkan tahun lalu. Namun pedagang bersyukur, penurunan tersebut dapat ditutupi dari nilai transaksi sebelum puasa dan libur lebaran tahun ini.
“Ini merupakan siklus lima tahunan. Dibanding tahun lalu, nilai transaksi libur lebaran tahun ini lebih tinggi,” tandas Ujun.
Dia memperkirakan, kenaikan omzet tersebut masih bisa terjadi karena puncak libur lebaran masih tersisa tiga hari lagi.
“Jumat, Sabtu dan Minggu masih memungkinkan adanya peningkatan. Kami sendiri tidak menaikkan harga barang. Ini merupakan komitmen sejak empat tahun lalu,” ujar pemilik Toko Go Nggoan Fashion di Metro lantai II Pasar Beringharjo itu.