Jogja
Jumat, 1 Agustus 2014 - 10:23 WIB

Pasca-Lebaran, Pencari Kerja Diperkirakan Membeludak

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Layanan pembuatan kartu kuning (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN-Jumlah pencari kerja diperkirakan meningkat pasca-Lebaran. Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Nakersos) Kabupaten Sleman pun melakukan antisipasi dengan tetap membuka layanan kartu kuning pada masa cuti bersama pegawai negeri sipil (PNS).

“Biasanya setelah hari raya, banyak yang mencari kerja. Kebanyakan pindah perusahaan karena merasa tidak cocok,” kata Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Nakersos Sutiasih, saat dihubungi Harianjogja.com pada Kamis (31/7/2014).

Advertisement

Agar dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, berbagai layanan pemerintahan khususnya terkait dengan administrasi dan pencatatan sipil memang tetap dibuka selama cuti bersama. Masing-masing instansi menugaskan pegawainya untuk piket agar kebutuhan masyarakat tetap bisa terlayani.

Dinas Nakersos telah membuka posko khusus sejak 26 Juli lalu. Hal itu juga guna mengantisipasi adanya pemudik yang ingin sekalian mengurus keperluan administrasi seperti kartu kuning. Meski diperkirakan tak banyak masyarakat yang datang, posko akan tetap dibuka hingga masa cuti berakhir.

“Untuk pelayanan kartu kuning, jika petugas yang piket tidak bisa online, kami layani secara manual,” ungkap Asih.

Advertisement

Tim juga sudah menyiapkan lowongan sebanyak-banyaknya. Beberapa perusahaan telah didatangi sehingga dia mendapat banyak informasi soal lowongan kerja. Masyarakat kemudian bisa mengaksesnya melalui internet maupun papan pengumuman di Kantor Dinas Nakersos Sleman. Menurut Asih, Sleman tak kekurangan lapangan kerja. Kesempatan dan lowongan dari berbagai perusahaan sebenarnya sangat banyak.

“Tawaran itu banyak tapi mungkin tidak sesuai dengan keinginan dan keterampilan yang dimiliki masyarakat,” paparnya.

Menurut Asih, sebagian besar pengangguran di Sleman adalah kalangan terdidik dan berpendidikan tinggi. Hal itu yang membuat masyarakat cenderung pilih-pilih pekerjaan.

Advertisement

“Ada juga yang tertarik pada pekerjaan tertentu di awal saja. Setelah tahu syarat dan aturan yang harus dipatuhi, mereka lalu mundur,” ungkap dia menjelaskan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif