Jateng
Jumat, 1 Agustus 2014 - 16:20 WIB

PASCA-LEBARAN 2014 : Jangan Khawatir, Stok Beras Jawa Tengah Masih Surplus

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Beras (Dok/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, SEMARANG—Seusai Lebaran stok beras di Jawa Tengah tetap surplus sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

“Saat ini realisasi pengadaan beras harian mencapai 2.000-2.500 ton per hari, jumlah tersebut berasal dari enam sub divisi regional yang ada di Jateng,” ujar Kepala Bulog Divisi Regional Jateng Damin Hartono di Semarang, Jumat (1/8/2014).

Advertisement

Enam sub divre tersebut meliputi Semarang, Pati, Surakarta, Banyumas, Kedu, dan Pekalongan, dari keseluruhan tersebut sudah tercapai 47,5 persen target penerimaan beras oleh Bulog Jateng hingga akhir tahun 2014.

“Saat ini sudah diperoleh 350.771,09 ton beras dari total target satu tahun yang mencapai 780.000 ton, dengan jumlah tersebut kami bisa mengirim beras ke daerah lain atau moving nasional,” ujarnya.

Sebagai rinciannya untuk sub divre Semarang saat ini terdapat 50.647,50 ton beras, Pati 75.384,53 ton, Surakarta 75.858,68 ton, Banyumas 53.450,45 ton, Kedu 33.271,94 ton, dan Pekalongan dengan realisasi pengadaan mencapai 62.158 ton.

Advertisement

Untuk masing-masing sub divre pihaknya sudah menargetkan perolehan yang disesuaikan dengan jumlah lahan sawah dan petani di setiap daerah.

Untuk Semarang target hingga akhir tahun diharapkan bisa mencapai 123 ribu ton, Pati sebesar 146 ribu ton, Surakarta 130 ribu ton, Banyumas 12 ribu ton, Kedu 80 ribu ton, dan Pekalongan 180 ribu ton.

Sementara itu untuk pengiriman ke luar daerah dalam waktu dekat ini Bulog Divre Jateng akan segera mengirimkan beras sebanyak 5.000 ton ke Cianjur dan Bandung Jawa Barat.

Advertisement

“Melihat realisasi pengadaan setiap harinya saya memprediksi hingga akhir tahun ini potensi akan tetap bagus sehingga Jateng memperbantukan sebagian persediaan beras ke daerah lain untuk menstabilkan harga,” jelasnya.

Menurutnya karena pengadaan beras yang terus mengalir dengan jumlah besar berakibat pada tidak terjadinya kenaikan harga selama Lebaran ini.

“Kebanyakan untuk beras premium yang banyak dikonsumsi masyarakat yaitu di harga Rp8.500/kg, harga tersebut hingga saat ini masih stabil karena pada Lebaran ini bersamaan dengan musim panen dan giling,” katanya. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif