News
Jumat, 1 Agustus 2014 - 04:14 WIB

MALAYSIA AIRLINES JATUH : Wah, Rusia Rongrong Investigasi Tragedi MH17?

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sang Merah Putih Dikibarkan Setengah Tiang saat Sebagian Jenazah Korban MH17 Diberangkatkan dari Bandara Eindhoven ke Barak Militer di Hilversum, 24 Juli 2014. (JIBI/Solopos/Reuters/Mischa Rapmund)

Solopos.com, KIEV — Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengungkapkan kekhawatirnya Rusia aktif merongrong upaya investigasi tragedi MH17. Padahal, sekitar 80 mayat mungkin masih berada di lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines itu.

Selama empat hari berturut-turut, tim Kepolisian Federal Australia (AFP) tak bersenjata bersama mitra mereka dari Eropa gagal mencapai reruntuhan pesawat karena pertempuran terus berkecamuk di daerah itu antara pemberontak pro Rusia dan pasukan pemerintah. “Kami mendapat dukungan kuat dari Pemerintah Ukraina tapi pertempuran terus terjadi dan tidak ada gencatan senjata,” kata Bishop kepada ABC, Kamis (31/7/2014), “saya khawatir Rusia aktif merongrong proses investigasi.”

Advertisement

Sementara itu, pemberontak di Ukraina timur dituduh memasang ranjau darat di jalan-jalan menuju lokasi jatuhnya MH17. Juru bicara keamanan Ukraina, Andriy Lysenko, mengatakan ranjau darat separatis tidak memungkinkan tim inspeksi internasional melaksanakan tugasnya.

Bishop mengatakan Ukraina berada di tengah perang penuh, namun ia berusaha mencari ketegasan laporan tersebut.

Advertisement

Bishop mengatakan Ukraina berada di tengah perang penuh, namun ia berusaha mencari ketegasan laporan tersebut.

Di Australia, Perdana Menteri, Tony Abbott, mengumumkan acara perkabungan pada 7 Agustus di Melbourne untuk 38 warga negara dan penduduk tetap Australia yang tewas dalam tragedi MH17.

Abbott mengatakan itu adalah perkabungan lintas agama yang akan diadakan di Katedral St. Patrick.

Advertisement

Menurut Bishop, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan berkomitmen untuk memastikan akses ke lokasi, tapi investigasi masih dihambat.
Di sisi lain, Rusia mengirim delegasinya ke Ukraina dalam upaya membedah misteri dibalik jatuhnya pesawat Malaysia Airlines itu.

Pakar penerbangan Rusia dipimpin Oleg Storchevoy dan Wakil Kepala Badan Transportasi Udara Rusia, Rosaviatsia, mengunjungi lokasi kecelakaan pesawat MH17 di Donetsk. “Pakar dari Rusia berniat bertemu kepala komisi investigasi dan menyerahkan semua bahan yang diminta ketua komisi,” kata Rosaviatsia.

Guna melancarkan upaya para pakar untuk menyelidiki kecelakaan pesawat yang menelan 298 korban itu, layanan pers terkait operasi antiteroris Ukraina mengatakan pasukan akan menahan diri dari pertempuran di Donetsk.

Advertisement

Seiring berkobarnya konflik di Ukraina, meruncingnya pula hubungan negara itu dengan Rusia yang dinilai mendukung pemberontak. Negara-negara Barat dan Kiev juga menuding Moscow berada di belakang jatuhnya pesawat MH17 pada 17 Juli lalu. Mereka menuduh pesawat itu jatuh karena tembakan rudal pemberontak yang dipersenjatai Rusia. Meski demikian tuduhan itu dibantah Rusia. (JIBI/Solopos/Detik)

 

 

Advertisement

 

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif