SOLOPOS.COM - Ledakan di Taiwan, Jumat (31/7/2014). (Dailymail.com)
Harianjogja.com, JOGJA-Setidaknya 15 orang meninggal dan 230 luka-luka dalam ledakan besar yang terjadi di Taiwan. Diduga ledakan ini disebabkan gas yang bocor pada sistem pembuangan limbah di bawah tanah.
Ledakan beruntun terjadi pada Jumat (31/7/2014) di Kota Kaohsiung, Taiwan. Saksi mengatakan kebocoran gas sudah terlihat sekitar pukul 21.00 waktu setempat. Sebelum terjadi ledakan, terlihat asap putih yang membumbung tinggi.
Institusi Pemadam Kebakaran Nasional Taiwan menyatakan awalnya terdapat 15 orang yang tewas dan 228 orang terluka. Jumlah tersebut sudah termasuk lima petugas pemadam kebakaran yang tewas.
Sementara Paul Bensilium kepada MaliOnline mengatakan istrinya, Hue-Mei, 43 dan anak laki-lakinya, Peter, 6, saat ledakan berada di sekitar wilayah tersebut. Meski cukup jauh, keduanya dapat mendengar suara dan getaran yang ditimbulkan dari ledakan tersebut.
Pria berusia 42 tahun dari Basingtoke, Hampshire ini mengatakan kejadian tersebut benar-benar tidak terduga. Sebab sebelumnya tidak diketahui ada gejala yang mencurigakan. Usai kejadian itu, kata dia, sempat tersiar kabar adanya ledakan susulan.
“Istri saya mengatakan dia tidak akan tidur malam ini dan tetap akan mengenakan pakaian lengkap untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Rasanya seperti terjadi gempa bumi. Jika gempa dapat terjadi gempa susulan. Dalam hal ini, dapat terjadi ledakan susulan,” terangnya, Jumat (31/7/2014) seperti dikutip dari Dailymail.
Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi mengenai penyebab dan situasi terakhir. Kendati demikian, Mayor Kaohsiung, Chen Chu menyatakan agar penduduk di sekitar lokasi kejadian mengungsi sementara waktu.
Ledakan yang terjadi di Jalan Ersheng dan Jalan Kaisuan ini ternyata juga dirasakan warga di beberapa distrik sekitar, seperti Cianjhen, Lingya, Siaogang dan Cianjin dilaporkan juga merasakan goncangan.