News
Jumat, 1 Agustus 2014 - 08:48 WIB

INFORMASI WIKILEAKS : Skandal Pencetakan Uang, Australia Buka Suara...

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)(Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA– Skandal pencetakan uang yang menyeret nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri disebut-sebut dalam informasi Wikileaks. Kedutaan Besar Australia di Jakarta menegaskan tidak adanya keterlibatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dalam kasus Securency, yang dikabarkan melibatkan sejumlah tokoh politik di Asia Pasifik, yang ramai diberitakan Wikileaks.

Kedubes Australia dalam siaran persnya mengakui bahwa ada perintah pencegahan penyebarluasan informasi yang bisa memberi kesan keterlibatan tokoh politik senior tertentu dalam korupsi di kawasan Asia Pasifik.

Advertisement

Pemerintah Australia memandang bahwa perintah pencegahan tetap merupakan cara yang terbaik untuk melindungi tokoh politik senior dari risiko sindiran yang tidak berdasar. “Ini merupakan kasus rumit yang telah berlangsung lama yang menyangkut sejumlah besar nama individu.

Penyebutan nama-nama tokoh tersebut dalam perintah itu tidak mengimplikasikan kesalahan pada pihak mereka. Pemerintah Australia menekankan bahwa Presiden dan mantan Presiden Indonesia bukan pihak yang terlibat dalam proses pengadilan Securency,” catat Kedubes Australia sebagaimaan ditulis Kantor Berita Antara, Kamis (31/7/2014)

Selain itu, Kedubes Australia mengemukakan, “Kami menyikapi pelanggaran perintah pencegahan ini dengan sangat serius dan kami sedang merujuknya ke kepolisian.” tambah pernyataan tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif