Soloraya
Kamis, 31 Juli 2014 - 18:51 WIB

ORANG HILANG SOLO : Beda dengan Versi Polisi, Ini Kisah Hilangnya Cesilia Versi Keluarga

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Antonius Adriantio,32 menunjukkan foto adik kandungnya Cesillia Ratna Intanni, 26, warga Panularan, Laweyan, Solo yang hilang saat naik bus antara Purwosari hingga Kampus UMS, Pabelan, Sukoharjo. saat melapor di Mapolresta Solo Senin (7/7/2014). (JIBI/Solopos/ Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, SOLO—Kisah orang hilang di Solo Cesilia Ratna Intanni masih jadi perbincangan. Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Cesilia Ratna Intanni, 26, yang sempat hilang misterius merasa dipaksa teman lelakinya hingga akhirnya dia mau pergi.

Perempuan asal Kampung/Kelurahan Panularan RT 003/RW 008, Laweyan, Solo itu akhirnya dapat berkumpul dengan keluarga berkat upaya tunangannya membebaskannya dari belenggu pelaku.

Advertisement

Kakak kandung Cesilia, Antonius Andriyanto, 32, menemui wartawan di kawasan Stadion Manahan, Solo, Kamis (31/7/2014), memberi klarifikasi atas pernyataan pihak Polresta Solo di media yang menurut dia tidak sepenuhnya benar. (Baca Juga: Cesilia Pergi Bersama Teman Lelakinya)

Kepada wartawan lelaki yang akrab disapa Rico itu menyampaikan Cesilia memang pergi bersama teman lelakinya. Namun, adik bungsungnya itu mau pergi karena dipaksa.

Rico enggan membeberkan identitas teman lelaki Cesilia tersebut. Berdasar informasi yang dihimpun Solopos.com dia adalah teman SMA Cesilia berinisial FR warga Sukoharjo.

Advertisement

Rico menceritakan, berdasar pengakuan Cesilia, di hari dia menghilang, Minggu (6/7), FR yang diketahui mencintai Cesilia sejak lama itu mengirim pesan singkat (SMS) kepada Cesilia. SMS itu menyebutkan dia ingin bertemu di Stasiun Balapan, Solo.

FR mengancam akan bunuh diri jika Cesilia tidak mau menemuinya. Karena takut Cesilia memenuhi keinginan FR. Setelah bertemu, FR mengajak Cesilia pergi ke indekos adik FR di Jogja. Setibanya di lokasi FR meminta telepon selular (ponsel) milik Cesilia.

FR menurut Rico kala itu langsung menonaktifkan, membuang kartu panggil ponsel itu, dan menghapus akun sistem operasi. Bahkan, dia dilarang keluar rumah tanpa izin FR.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif