Jogja
Kamis, 31 Juli 2014 - 17:22 WIB

Ini Upaya Dinkes Jogja Tekan Angka Kehamilan Dini

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kehamilan (dailymail.co.uk)

Harianjogja.com, JOGJA- Kehamilan dini di Jogja mengalami tren peningkatan setiap tahunnya. Untuk menekan angka kelahiran di usia dini, diperlukan pengetahuan kesehatan reproduksi yang memadai bagi remaja di Kota Jogja karena kelahiran dini memiliki beragam risiko.

Untuk menekan kondisi ini, Dinas Kesehatan Kota Jogja telah mendekatkan diri kepada remaja, melalui program Pengenalan kesehatan reproduksi remaja, baik di sekolah, maupun di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), sebagai program tingkat kewilayahan.

Advertisement

“Materi pengenalan kesehatan reproduksi, diberikan untuk menyiasati materi kesehatan reproduksi yang masih dianggap tabu, padahal situasi masa kini telah berbeda. Siswa justru sudah mengetahui lebih banyak,” papar Fetty Fathiyah, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi (Kesga Gizi), baru-baru ini.

Tak hanya lewat materi kesehatan reproduksi secara eksplisit, melainkan, Dinkes juga melalui Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), memberikan layanan bicara hati ke hati, kepada siswa, agar ketika kehamilan dini terjadi, mereka tak mengambil keputusan yang memperburuk keadaan.

“Kami lakukan banyak bentuk antisipasi, agar bila mereka malu mengalami kehamilan dini, mereka tidak memutuskan untuk melakukan hal yang macam-macam, seperti minum obat atau mencoba menggugurkan kandungan,” tutur Ummatul Baroroh, staf Kesga Gizi, dalam kesempatan yang sama.

Advertisement

Harapan Umma, pengetahuan kesehatan reproduksi dapat dipahami, diaplikasikan. Paling tidak, remaja mampu menahan diri untuk tidak melakukan seks di luar nikah. Dan lebih memilih untuk mencari kegiatan positif, yang memaksimalkan potensi mereka.

Program PKPR di tingkat puskesmas, juga dilakukan monitoring dan evaluasi. Dan Puskesmas Gondokusuman 2, telah mendapatkan tingkat Purna Mandiri dalam kaitannya penerapan PKPR.

Selain itu, Dinkes Kota Jogja berharap, peran serta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam mendukung penyampaian materi kesehatan reproduksi remaja.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif