News
Kamis, 31 Juli 2014 - 11:00 WIB

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Di Sukoharjo, Daging Ayam Tembus Rp32.000/Kg

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pedagang Daging Ayam (JIBI/dok)

Solopos.com, SUKOHARJO-Harga daging ayam potong di Sukoharjo mulai menurun dari sebelumnya Rp34.000 per kilogram Sabtu (26/7/2014) lalu turun menjadi Rp32.000 per kilogram. Meski demikian harga masih fluktuatif pada beberapa hari ke depan sampai satu pekan setelah Lebaran.

“Pada awal Bulan Puasa itu harga memang sempat melambung tinggi. Ada yang menjual dengan harga Rp35.000 per kilogram, tetapi sekitar pertengahan harga turun. Tetapi sekarang ini harga beluim stabil, bisa naik bisa juga turun,” ujar salah seorang pedagang ayam di Pasr Ir. Soekarno, Sapardi, 48, ketika ditemui wartawan di sela-sela meladeni pembeli, Sabtu.

Advertisement

Seperti diwartakan sebelumnya harga daging ayam potong menjelang Puasa Ramadan di Pasar Ir Soekarno Sukoharjo mencapai Rp34.000 per kilogram. Semula atau kira-kira tiga hari lalu harga daging ayam ini baru mencapai Rp31.000 per kilogram.

“Selama saya 10 tahun berdagang daging ayam potong di Sukoharjo, baru kali ini harga melambung tinggi sekali. Sebelumnya belum pernah harga mencapai Rp34.000,” ujar salah seorang pedagang ayam di pasar darurat asar Ir Soekarno, Satiti, 45, ketika ditemui wartawan, Selasa (24/6).

Lebih lanjut Sapardi mengatakan sebelumnya harga jual daging ayam potong di Sukoharjo berkisar Rp28.000 per kilogram. Namun seperti pada Lebaran tahun sebelumnya, harga itu masih fluktuatif sampai seusai musim ketupat Syawalan.

Advertisement

Kenaikan harga cukup signifikan terjadi pada harga daging ayam kampung. Jika semula harga daging per kilogram berkisar Rp50.000 sampai Rp55.000, Sabtu lalu harga mencapai Rp60.000 per kilogram. Harga ini diperkirakan terus fluktuatif sampai mendekati Hari H musim ketupat Syawalan.

Secara terpisah salah seorang pedagang daging ayam potong lainya, Sri Winarni, 36, membenarkan belum stabilnya harga daging ayam potong pada Lebaran ini. Dia menjelaskan mendekati Lebaran lalu permintaan daging ayam cukup tinggi.

“Setiap mendekati musim Lebaran seperti tahun lalu, permintaan cukup tinggi. Karena itu harga menjadi sering tidak menentu sehingga sulit menetapkan patokan,” ujar dia

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif