Solopos.com, CONAKRY– Tragedi konser di Pantai Conakry, ibu kota Guinea, akhirnya mencatatkan korban jiwa 33 orang. Seperti diberitakan Solopos.com, para korban itu tewas seusai menonton konser musik untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1435 H. Kepanikan saat meninggalkan tempat konser menyebabkan puluhan orang terinjak-injak dan mengalami pendarahan internal hingga berujung kematian.
Sebagian besar korban yang terdiri atas berbagai lapisan usia tersebut telah dibawa ke kamar mayat dengan kondisi yang masih mengenakan pakaian renang. Beberapa mayat berada dalam kondisi berdarah di mulut karena terinjak-injak. Direktur rumah sakit, Fatou Sike Camara, mengumumkan jumlah korban tewas mencapai 33 orang.
“Kami tidak terbiasa melihat banyak mayat dalam waktu yang bersamaan. Ini tragedi, korban-korban yang sebagian besar masih berusia muda tewas di masa keemasan mereka,” kata seorang karyawan Rumah Sakit Donka, Guinea sebagaimana dilansir ABC News, Rabu (30/7/2014).
Presiden Guinea, Alpha Conde mendeklarasikan minggu berkabung nasional dan berjanji akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait musibah ini. Pantai yang terletak di ibu kota Guinea tersebut juga ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.
Lebih dari 700 orang berkumpul di Pantai Conakry, Guinea untuk mengikuti konser perayaan akhir bulan suci Ramadan. Menghadirkan kelompok rap ternama Guinea, Instinct Killer dan Banlieuzart, konser tersebut jutsru menjadi sebuah konser yang berujung tragedi.
Saksi mata mengatakan, kejadian tersebur terjadi setelah pertujukan berakhir. Penonton membentuk kerumunan besar yang berdesak-desakan keluar melalui pintu gerbang kecil. Puluhan orang terjatuh ke tanah dan terinjak-injak.