Soloraya
Rabu, 30 Juli 2014 - 20:30 WIB

GAREBEK SYAWAL : Gunungan Jaler dan Estri Jadi Rayahan Warga

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan warga berebut gunungan saat figelar Garebek Syawal di halaman Masjid Agung, Solo, Jawa Tengah, Rabu (30/7/2014). (Abdullah Azzam/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Rabu (30/7/2014), menggelar tradisi Garebek Syawal yang rutin diselenggarakan setiap awal bulan Syawal. Gunungan jaler dan gunungan estri yang dikirap dari keraton menuju Masjid Agung Solo pun jadi rayahan warga seperti biasa.

Kedua gunungan itu diusung barisan abdi dalem Kasunanan Surakarta, Iering-iringan yang keluar dari tembok keraton melalui pintu besar Korikamandungan diawali barisan pembawa alat musik, corobalen alias drum band lengkap dengan suling khas Keraton Solo.

Advertisement

Menyusl kemudian barisan prajurit yang mengenakan seragam beraneka warna, merah, biru, hitam, dan hijau. Di belakang arakan prajurit, diusung dua gunungan besar. Berkostum ala prajurit keraton, mereka melangkah menuju Supiturang kemudian melewati Siti Hinggil.

Setelah itu, kedua gunungan diarak melintasi Alun-Alun Utara Kraton Solo. Dua gunungan itu masing-masing gunungan jaler dan gunungan estri (laki-laki dan perempuan).

Advertisement

Setelah itu, kedua gunungan diarak melintasi Alun-Alun Utara Kraton Solo. Dua gunungan itu masing-masing gunungan jaler dan gunungan estri (laki-laki dan perempuan).

Gunungan berbentuk lancip menyerupai tumpeng yang berisi berbagai sayuran seperti kacang, tebu, wortel dan terung itu bernama jaler. Sedangkan gunungan estri berbentuk agak bulat menyerupai kubah yang berisi rengginang.

Gunungan jaler dan istri kemudian diletakkan di halaman Masjid Agung Solo. “Sebelum ada perintah dan didoakan terlebih dahulu jangan berebut gunungan dahulu,” kata salah seorang panitia lewat pengeras suara. Seusai gunungan itu didoakan, warga berebut gunungan jaler dan estri.

Advertisement

“Sudah dari tadi pagi hanya ingin melihat acara Grebeg Syawal di Keraton Solo ini,” kata Mutmainah, 43, salah satu warga Badran Pasar Kliwon kepada Solopos.com, Rabu. Dia juga mengharapkan acara tersebut diadakan setiap tahun.

Dianggap membawa berkah, acara tersebut pun dibanjiri ratusan warga yang menunggu di depan keraton. “Katanya bisa membawa berkah, jadi saya datang ke sini untuk mengambil gunungan itu,” tutur Sri Rahayu, 49, warga Mangkuyudan.

Danang, 30, salah satu warga Lampung yang kebetulan sedang berlibur di Kota Bengawan menuturkan, hasil bumi yang telah diperebutkannya dianggap membawa berkah sehingga dirinya akan menggunakannya untuk meningkatkan hasil panen di kampung halamannya.

Advertisement

“Ini ada tebu, kacang panjang, dan wortel. Saya akan sebar di lahan pertanian dengan harapan dapat membawa berkah sehingga hasil panen meningkat,” imbuh pria berkumis itu.

“Semoga dengan mendapatkan gunungan ini, rejeki bertambah banyak,” ujar warga Lampung lain yang juga sedang berlibur di Solo, Arliah, 30. Tidak hanya di depan Masjid Agung Solo, gunungan juga direbutkan warga di depan Keraton Solo.

Kegiatan tersebut juga menjadi perhatian turis asing. Salah satu turis warga negara Belanda, Paul, mengatakan tradisi tersebut harus dipertahankan agar suatu negara mempunyai identitas. “Every country needs tradition. If a country does not have tradition, it does not have identity [setiap negara membutuhkan tradisi. Jika ada satu negara tidak mempunyai tradisi, berarti tidak mempunyai identitas negara tersebut],” kata Paul kepada Espos.

Advertisement

Grebeg Syawal yang mempersembahkan gunungan jaler dan estri merupakan bentuk ucapan syukur khususnya dari kaum muslim yang telah melaksanakan puasa Ramadan selama satu bulan penuh. “Hasil bumi merupakan bentuk syukur kepada yang kuasa atas kemurahannya yang dapat dimanfaatkan masyarakat luas,” kata Wakil Pangangeng Sasono Wilopo, KP Winarno Kusumo.

Selain sebagai bentuk kepedulian masyarakat dari keraton, gunungan tersebut juga merupakan sebagai media hiburan untuk masyarakat.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif