Lifestyle
Rabu, 30 Juli 2014 - 13:32 WIB

Awas, Penyakit Mengancam Pascalebaran

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (pickadeal.gr)

Harianjogja.com, JOGJA- Waspada, diare adalah salah satu penyakit yang menyerang pascalebaran. Menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan makanan harus tetap jadi perhatian utama.

Dokter spesialis penyakit dalam, Ari Fahrial Syam mengatakan ketika asisten rumah tangga mudik Lebaran, sementara petugas pengambil sampah juga libur, kebersihan lingkungan dan kesehatan makanan juga ikut terabaikan.

Advertisement

Makanan-makanan khas Lebaran seperti opor, gulai atau sayur ketupat yang menggunakan santan harus termonitor kelayakannya. Tetapi, karena pembantu tidak ada terkadang telat atau lupa untuk menghangatkan kembali.

“Begitu juga kebersihan lingkungan, karena petugas yang biasa mengambil sampah libur, jadinya sampah selama Lebaran menumpuk dan akhirnya mengundang lalat, sumber penyakit terkait perut,” kata dokter Ari, seperti dilansir dari inilah.com, baru-baru ini.

Akhirnya, dua faktor penting tersebut yang memicu lebih cepat timbulnya diare sepekan setelah perayaan Idul Fitri.

Advertisement

Selain diare, penyakit yang umum menyerang pascalebaran adalah gangguan sistem pernapasan atau ISPA. Padatnya acara untuk bersilahturahmi ke kerabat dan sejawat namun tidak ada istirahat cukup bisa memicu infeksi akut atau infeksi mendadak terhadap saluran pernafasan.

“Misalnya karena kelelahan mengunjungi sejumlah kerabat dan rekan, belum lagi kalau ada acara wisata saat libur lebaran atau mereka yang mudik, yang menghabiskan waktu yang lama di jalan akhirnya mudah terkena infeksi pada saluran tenggorokan atas,” beber dokter pada Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ini.

Dokter Ari lantas mengingatkan meski banyak acara kunjungan ke sejumlah kerabat dan rekan, namun harus tetap memberikan kesempatan tubuh beristirahat. Sehingga tubuh juga tetap menjaga sistem imunnya dan tidak mudah terserang penyakit.

Advertisement

Dia mengatakan meski sedang libur Lebaran sebaiknya tidak meninggalkan olahraga. Ini penting demi menjaga tubuh tetap bugar.

Terkait makanan, dokter Ari mengingatkan agar benar-benar menjaga kebersihan dan kesehatan makanan. Memastikan hanya menyantap makanan layak saja.

“Perhatikan kualitas makanan apakah masih baik atau sudah rusak. Kalau memang harus dihangatkan jangan sampai terlambat, biasanya makanan-makanan yang bersantan harus kembali dihangatkan setiap enam sampai delapan jam,” kata dia.

Saat memang kondisi makanan sudah rusak, dokter Ari mengimbau, sebaiknya makanan tak termakan alias membuang makanan tersebut karena sudah menyimpah sejumlah bakteri penyebab sakit perut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif