Jogja
Selasa, 29 Juli 2014 - 03:30 WIB

LEBARAN 2014 : Dinkes Bantul Minta Masyarakat Waspadai Penyakit Pencernaan

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi-Masalah-Pencernaan-huffingtonpost.com

 

Ilustrasi-Masalah-Pencernaan-huffingtonpost.com

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta masyarakat setempat mewaspadai penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan saat merayakan hari raya Lebaran.

“Setelah selama sebulan penuh berpuasa, waktu makan orang tersebut telah menjadi pola, sementara saat Lebaran membuat pola makan baru, sehingga pencernaan kita harus menerima perubahan itu,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Sehat Dinkes Bantul Siti Royhana, Senin (28/7/2014).

Advertisement

“Setelah selama sebulan penuh berpuasa, waktu makan orang tersebut telah menjadi pola, sementara saat Lebaran membuat pola makan baru, sehingga pencernaan kita harus menerima perubahan itu,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Sehat Dinkes Bantul Siti Royhana, Senin (28/7/2014).

Oleh sebab itu, kata dia, warga terutama umat Muslim yang telah selesai menjalankan ibadah puasa Ramadhan harus mewaspadai penyakit pasca-Lebaran agar tidak mengganggu pencernaan.

“Apalagi di saat Lebaran ini orang cenderung makan makanan berlemak, misalnya opor, daging dan lain-lain, bisa jadi pola yang berubah drastis itu menyebabkan sakit perut hingga diare, kolesterol, gula darah,” katanya.

Advertisement

“Intinya masyarakat perlu mewaspadai penyakit yang tidak menular itu, terutama bagi meraka yang pernah menderita hipertensi tinggi, maupun gula, jangan sampai penyakit orang itu malah kambuh,” katanya.

Selain memperhatikan pola makan dengan menu gizi seimbang, kata dia masyarakat harus menerapkan gaya hidup sehat, seperti yang dikenal dengan pola hidup bersih sehat (PHBS).

“Kami anjurkan masyarakat agar terus beraktifitas fisik, bahkan berolah raga ringan, tentunya tidak merokok, supaya mereka yang sehat tetap sehat, dan mereka yang pernah sakit kondisinya lebih baik,” katanya.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Bantul Heru Bintarto, mengatakan, selama Lebaran pihaknya mewaspadai penyakit yang berpotensi wabah atau kejadian luar biasa (KLB), seperti keracunan dan diare serta demam berdarah.

“Kegiatan ini berupa respon cepat terhadap kejadian penyakit berpotensi wabah, untuk itu petugas surveilans baik puskesmas maupun Dinkes siap siaga 24 jam menerima laporan terkait dengan kejadian wabah atau KLB,” katanya.

Menurut dia, pada Lebaran tahun sebelumnya memang tidak ditemukan kasus keracunan maupun penyakit berpotensi wabah atau KLB, namun kejadian ini tetap diwaspadai mengingat saat Lebaran banyak orang mudik yang kemungkinan ‘membawa’ penyakit.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif