SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, membaca doa saat Salat Id di alun-alun Sukoharjo, Senin (28/7). Bupati beserta jajarannya melakukan Salat Id berjamaah di alun-alun Sukoharjo. (Istimewa)
Solopos.com, SUKOHARJO– Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, beserta Wakil Wali Bupati Sukoharjo, Hariyanto, menjalankan ibadah salah Id di alun-alun Satya Negara, Sukoharjo, Senin (28/7/2014). Bupati Sukoharjo tersebut duduk di barisan paling depan bersama jajaran Muspida lainnya.
Berdasarkan pantauan solopos.com,Wardoyo pagi itu mengenakan baju koko berwarna putih yang dipadankan dengan sarung dan peci warna serupa.
Solat Id pagi itu dihadiri ribuan warga Sukoharjo lainnya. Bahkan jamaah sampai membeludak ke jalan raya di kanan dan kiri alun-alun sampai Kantor DPRD Sukoharjo.
Sementara itu, hadir sebagai khatib adalah Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Imam Sukardi, yang menyampaikan khotbah bertema Meraih Kemenangan Hakiki Pasca-Ramadan.
Imam menjelaskan puasa telah mendidik manusia untuk menjadi orang yang amanah. “Ketika mengemban tugas, setidaknya bisa lebih bertanggung jawab akan tugas tersebut. Hal itu juga bisa memelihara amalan kita,”
papar dia.
Selain itu, imbuh Imam, puasa sebulan penuh juga mampu membentuk karakter sabar. Sabar dalam menjaga diri agar tidak terlibat dalam berbagai konflik apapun dan sekecil apapun.
“Seperti Firman Allah yang mengatakan bahwa janganlah kamu berbantah-bantahan sehingga membuat kamu ingkar,” ujar dia.
Menurut Imam selain melatih menjaga hawa nafsu, puasa juga akan mengkokohkan rasa persaudaraan antar manusia. Jangan sampai timbul rasa benci, karena ketika kita saling membenci maka yang ada hanya memuaskan setan. “Kita akan merasa orang yang paling benar, dan pada akhirnya kita tidak kembali ke jalan yang benar,” jelas dia.