Soloraya
Senin, 28 Juli 2014 - 08:00 WIB

LEBARAN 2014 : Jelang Lebaran, Pasien RSUD Ngipang Solo Melonjak 3 Kali Lipat

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - RSUD Solo di Ngipang, Banjarsari (ilustrasi/JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO — H-1 Lebaran 2014, Minggu (27/7/2014), unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngipang, Kadipiro, Banjarsari, Solo, justru mengalami lonjakan pengunjung hampir tiga kali lipat dibanding hari biasanya. Penyebabnya, sejumlah puskesmas (nonrawat inap), poliklinik, dan dokter tutup jelang Lebaran.

Petugas paramedis yang bertugas di UGD RSUD Ngipang, Wardani Ratnaningrum, mengungkapkan jumlah pasien yang diterima di pusat pelayanan kesehatannya mencapai 14 orang, Minggu pagi hingga tengah hari. Jumlah ini jauh berbeda dibandingkan hari biasa yang hanya mencapai lima pasien pada waktu yang sama.

Advertisement

“Dari pagi hingga siang ini pasien yang berobat ke UGD sampai 14 orang. Padahal biasanya pada jam yang sama jumlah pasien di bawah lima orang. Setiap hari kami biasa menerima paling sekitar 20 pasien/hari,” tutur Wardani, Minggu siang.

Menurut Wardani, lonjakan pasien tersebut mulai terjadi H-2 Lebaran atau setelah sejumlah puskesmas (nonrawat inap), dokter, dan poliklinik tutup mulai Sabtu-Jumat (26/7/2014-1/8/2014) mendatang. “Puskesmas nonrawat inap kebetulan Minggu tutup. Selain itu, poliklinik dan dokter juga tutup,” imbuhnya.

Selain mengalami lonjakan jumlah pasien pada H-2 Lebaran, Wardani mengatakan pihaknya juga menerima lonjakan izin pulang atas permintaan pasien sejak Jumat (25/7/2014) lalu. “Seperti tahun sebelumnya, sejak dua hari lalu pasien banyak yang mengajukan izin pulang APS [atas permintaan sendiri]. Hari ini ada 10 pasien yang pulang dengan izin APS,” ungkapnya.

Advertisement

Disinggung mengenai kesiapan RSUD Ngipang mengantisipasi lonjakan pasien pascalebaran, dokter yang bertugas di UGD RSUD setempat, dr Anisatulaffa, mengungkapkan saat ini pihaknya telah menyiagakan dua dokter, tiga perawat, dan satu bidan untuk melayani pasien di instalasi gawat darurat pada setiap sifnya.

“Kesiapan kami masih sama dengan dua dokter jaga, tiga perawat, dan satu bidan untuk tiap sif. Sementara di ruang rawat inap disiagakan tiga perawat dan dua bidan setiap sifnya. Kami juga mengirim tenaga kesehatan satu dokter dan dua perawat untuk ditempatkan di posko mudik Terminal Tirtonadi Solo,” urainya.

Saat ini, pelayanan kesehatan di rumah sakit umum yang terletak di Solo utara tersebut mampu menampung 20 pasien dewasa, 20 pasien anak-anak, dan 25 pasien melahirkan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif