News
Minggu, 27 Juli 2014 - 15:00 WIB

DOLLY SURABAYA DITUTUP : Terduga Provokator Bawa Senjata dan Molotov

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang warga Putat Jaya yang mencoba mengadang upaya Satpol PP Surabaya memasang papan penutupan lokalisasi Dolly diringkus aparat, Minggu (27/7/2014). (Miftahul Ulum/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SURABAYA — Sedikitnya 10 orang yang ditangkap aparat gabungan Polri, TNI dan Satpol PP Kota Surabaya dari Kelurahan Putat Jaya, kawasan lokalisasi Dolly, saat digelar operasi penertiban, Minggu (27/7/2014), dianggap sebagai terduga provokator penolakan penutupan lokasi prostitusi. Status itu disematkan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta.

Setija Junianta bukan tanpa alasan menyematkan status itu kepadake-10 warga Putat Jaya yang ditangkap saat tengah dilakukan operasi gabungan yang mengiringi pemasangan Plakat Kampung Bebas Lokalisasi dan Prostitusi. Polisi menyita senjata tajam dan molotov cocktail atau bom bakar dari para penolak penutupan Dolly tersebut.

Advertisement

“Jumlah pastinya akan disampaikan nanti, tapi yang diamankan akan diperiksa dan segera dibuat BAP-nya,” jelasnya di sela-sela aksi penertiban, Minggu.

Penangkapan tersebut dilakukan saat sedikitnya 50 polisi dan 50 personel Satpol PP menyisir Jl Jarak, Putat Jaya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu siang sekitar pukul 11.30 WIB. Penyisiran dimulai dari Jl Raya Dukuh Kupang menuju Gang Dolly di Jl Jarak.

Advertisement

Penangkapan tersebut dilakukan saat sedikitnya 50 polisi dan 50 personel Satpol PP menyisir Jl Jarak, Putat Jaya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu siang sekitar pukul 11.30 WIB. Penyisiran dimulai dari Jl Raya Dukuh Kupang menuju Gang Dolly di Jl Jarak.

Tampak bagian di baris terdepan polisi dari Satuan Sabhara, menyusul para personel Brimob. Kedua anggota satuan itu dilengkapi peralatan anti huru-hara, helm, pentungan, hingga tameng. Sejumlah intel dan reserse berpakaian preman juga terjun dalam penyisiran itu.

Sebagai pasukan pembuka, Sabhara mengidentifikasi ancaman dan gangguan di mulut-mulut gang di Jl Jarak. Pada saat bersamaan, aparat reserse kriminal yang lebih dulu menyebar, menangkap satu demi satu warga yang diduga menjadi provokator penolakan atas penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak.

Advertisement

Sementara itu, sepanjang penyisiran kawasan Jarak, spanduk penolakan penutupan lokalisasi, sirene, dan lampu rumah bordil diturunkan. Barang-barang tersebut dijadikan alat bukti penolakan penutupan lokalisasi Dolly.

Operasi gabungan itu, diakuiKapolrestabes Setija Junianta sebagai buntut resistensi sebagian warga saat pemasangan plakat beberapa hari lalu. Penyisiran juga hasil koordinasi antara Pemkot Surabaya dan Polri serta TNI.

Meski demikian, ia mengklaim tidak ada pengamanan khusus di wilayah itu setelah penertiban ini. Pasukan yang terlibat dalam operasi hari ini akan ditarik. “Warga akan beraktivitas seperti biasa,” jaminnya.

Advertisement

Seperti diketahui, deklarasi penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak dilakukan Juni 2014 lalu. Hanya saja setelah pernyataan bersama penutupan itu ada sejumlah elemen di lokalisi tersebut yang menolak, mereka mengotot agar lokalisasi tetap dibuka.

Puncaknya, beberapa hari lalu, elemen warga tersebut mengusir petugas Pemkot Surabaya yang hendak memasang plakat kawasan bebas prostitusi. Menyusul pengusiran itu, Minggu ini, mereka juga memblokade Jl Jarak dari arah Kelurahan Putat Jaya, termasuk membakar ban. Aksi tersebut berakhir setelah polisi membubarkan massa dengan gas air mata yang disusul dengan penyisiran.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Muhamad Fikser menilai penyisiran dalam rangka menghilangkan resistensi penutupan lokalisasi Jarak dan Dolly itu merupakan pilihan terakhir. Pasalnya, upaya persuasi yang dilakukan pemerintah dinilai tidak digubris warga. “Lantas kami mau bagaimana lagi,” ujarnya dengan tanda tanya.

Advertisement

Soal penjagaan kawasan pascapenyisiran, Fikser menilai itu tidak perlu dilakukan karena kawasan tersebut tak termasuk rawan. Hanya saja, diakuinya operasi penertiban tetap akan dilakukan awal pekan depan.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif