Soloraya
Sabtu, 26 Juli 2014 - 16:45 WIB

MUDIK LEBARAN 2014 : Hingga H-2, Korban Tewas Turun 55% Dibanding 2013

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolda Jateng, Irjen Pol Noer Ali, didampingi Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, dan Kapolres Ngawi, AKBP Valentino Alfa Tatareda, mengecek posko terpadu di perbatasan Sragen, Jateng-Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (26/7/2014). (JIBI/SoloposTaufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN – Angka kecelakaan lalu lintas di Jawa Tengah (Jateng) selama Operasi Ketupat Candi digelar hingga H-2 pada Lebaran 2014 menurun dibanding tahun sebelumnya. Penurunan juga terjadi pada angka korban meninggal dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan Kapolda Jateng, Irjen Pol Noer Ali, saat ditemui wartawan seusai mengecek kesiapan pengamanan arus mudik di posko terpadu di perbatasan Sragen, Jateng-Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (26/7). Dia menyampaikan selama Operasi Ketupat Candi 2014 digelar, hingga H-2 tercatat 190 kecelakaan. Sementara, pada periode yang sama pada 2013 tercatat 320 kecelakaan.

Advertisement

“Untuk kecelakaan angkanya bergerak terus karena Lebaran belum selesai. Tetapi berdasarkan catatan hingga saat ini [Sabtu siang] angka kecelakaan dibanding tahun lalu turun dari 320 kejadian menjadi 190 kejadian. Ini tercatat pada periode yang sama dengan total waktu operasi selama 16 hari,” jelas dia.

Untuk korban meninggal dunia akibat kecelakaan, Kapolda menerangkan terjadi penurunan hingga 55%. “Angka meninggal dunia turun dari 22 korban menjadi 10 turun. Doakan saja hingga angka tersebut tidak bertambah banyak,” katanya.

Terkait puncak arus mudik, Kapolda menjelaskan diprediksi terjadi pada H-2 atau Sabtu (26/7). Hal itu berdasarkan informasi yang diperolehnya yang menyatakan rombongan pemudik dalam jumlah besar dari Jawa Barat mulai masuk Jateng.

Advertisement

Guna mengantisipasi puncak arus mudik tersebut, Kapolda mengungkapkan pihaknya sudah menempatkan petugas di daerah rawan macet. Berdasarkan pemetaan, jalur rawan macet tersebut terdapat pada ruas jalur pulau Jawa sisi utara dari Pejagan, Brebes hingga Semarang. Jalur rawan macet lainnya yakni dari Pejagan hingga Sumpiuh, Banyumas. “Untuk antisipasi semua tempat rawan sudah ditempatkan petugas dari Polisi, TNI dan dibantu pemerintah daerah,” katanya.

Disinggung kondisi Jembatan Comal, Pemalang yang ambles beberapa waktu lalu, Kapolda menegaskan jembatan sudah dibuka kembali meski baru satu ruas jalur yang dioperasikan yakni dari Jakarta menuju Semarang. Sementara, arus dari Semarang menuju Jakarta di ruas jembatan itu dialihkan melintasi Kajen, Pekalongan.

Sementara itu, Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, memprediksi puncak arus mudik di Sragen terjadi Sabtu hingga Minggu (27/7). Hal itu berdasarkan kondisi arus lalu lintas yang terlihat mulai padat.
Guna antisipasi arus mudik, Kapolres menjelaskan pihaknya sudah menyiagakan 300 personil yang ditugaskan di pos pengamanan serta jalur padat. Disinggung jalur paling rawan kecelakaan, Kapolres menyebut berada di sepanjang jalan Pilangsari-Ngawi.

Advertisement

“Kondisi jalan di sana mulus dan ada jalur yang bergelombang. Belum lagi di sana ada tikungan. Meski tidak begitu tajam, tetapi jalannya bergelombang. Orang sering lengah di jalur tersebut,” katanya. (

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif