Soloraya
Sabtu, 26 Juli 2014 - 20:43 WIB

ANGKUTAN LEBARAN : Terminal Waspadai Permainan Harga Tiket

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, KLATEN–Potensi permainan harga tiket oleh agen bus menyeruak jelang arus balik Lebaran. Modusnya, agen bus menawarkan DP ringan untuk sebuah tiket bus. Namun pada saat hari-H, agen menagih sisa pembayaran yang jumlahnya ugal-ugalan.

Informasi yang dihimpun solopos.com di Terminal Utama Buntalan, Sabtu (26/7/2014), permainan tersebut dilakukan oleh agen yang tidak transparan menunjukkan besar harga tiket. Mereka memilih menyembunyikan harga tiket untuk arus balik yang padat penumpang seperti tanggal 1-3 Agustus. Keuntungan yang sebesar-besarnya menjadi motif agen saat mengelabui konsumen.

Advertisement

Kepala UPTD Terminal Buntalan, Marjono, saat ditemui Espos di terminal setempat, mengaku tak menoleransi penjualan tiket dengan harga di luar kewajaran. Bersama koordinator terminal, pihaknya bakal terus memantau perkembangan harga tiket di agen bus. “Kami terus mengecek agar pemudik tidak dirugikan oleh aksi calo maupun permainan agen,” ujarnya.

Marjono mendorong agen bus memberi kejelasan harga tiket baik untuk bus ekonomi maupun eksekutif. Selain mengantisipasi kecurangan, kepastian harga penting bagi para pemudik. Pihaknya meminta agen bus tidak memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. “Segera setelah ini kami minta agen bus mengeluarkan harga resmi dari perusahaan. Apalagi sebentar lagi puncak arus balik,” tutur dia.

Adanya potensi permainan harga tiket bus diakui seorang agen, Endang. Menurut perempuan yang membawahi tiga agen bus ini, ada sejumlah agen yang belum terang-terangan menunjukkan harga tiket, khususnya pada hari-hari padat. Mereka memilih menawarkan sistem DP untuk kemudian dilunasi saat pemberangkatan. “DP-nya mungkin ringan, sekitar Rp100.000. Namun saat pelunasan langsung teng (melonjak tajam),” ujarnya. Pihaknya sendiri belum akan melepas tiket jika belum ada kepastian harga dari perusahaan. “Kalau sudah pasti baru kami berani menampilkan harga berikut kursinya.”

Advertisement

Sementara, seorang pengunjung Terminal Buntalan, Yuli, 34, mengaku pernah terjerat permainan agen bus saat ingin kembali ke Jakarta, tahun lalu. Waktu itu ia diiming-imingi harga tiket murah dengan DP sekitar Rp100.000. “Namun saat hari-H ternyata harganya lebih tinggi dibanding harga pasaran. Kan bikin mangkel,” tukasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif