SOLOPOS.COM - Antonio Conte membantah dirinya akan ke PSG setelah mundur dari Juventus. Ist/forexinfo.it
Solopos.com, ROMA — Mantan pelatih Juventus, Antonio Conte, membantah rumor yang menyatakan dirinya telah dinobatkan sebagai pengganti Laurent Blanc untuk memimpin Paris Saint-Germain (PSG).
Pelatih berusia 44 tahun itu menegaskan seluruh rumor tersebut sama sekali tidak berdasarkan fakta. “Saya membaca di surat kabar saat sedang berlibur, tampaknya ada kontak antara pihak yang samar-samar digambarkan sebagai perwakilan saya dengan PSG,” kata Conte kepada agen berita Italia, Ansa, seperti dilansir Reuters, Kamis (24/7/2014).
“Saya tidak memiliki sebuah agen atau pun perwakilan, sehingga berita itu sama sekali tidak berdasarkan fakta. Saya jutsru heran dengan isu yang dipublikasikan itu,” imbuh dia.
Pada Rabu (23/7), surat kabar Italia, Corriere dello Sport, mengabarkan Conte telah berada dalam proses negosiasi dengan klub Prancis itu. Manajer yang membawa Juventus memenangi tiga gelar Seri-A secara berturut-turut itu juga diisukan selangkah lagi mencapai kesepakatan untuk mengambil alih kepemimpinan PSG.
Surat kabar itu juga menuding PSG telah kehilangan kepercayaan terhadap Blanc sehingga membutuhkan manajer anyar. Akan tetapi, jawara Ligue 1 Prancis itu segera menampik segala rumor tersebut.
Melalui berita yang dimuat di koran olahraga Prancis, L’Equipe, PSG menegaskan tidak pernah menjalin pembicaraan apa pun dengan Conte. Mereka justru menilai isu itu sengaja dihembuskan oleh pihak perwakilan Conte. Tujuannya, sambung PSG, hanya untuk menekan klub lain di Italia dengan kabar bahwa mantan pelatih Atalanta itu telah menjalin komunikasi dengan salah satu klub Eropa.
Setelah tiga tahun mengabdi di Juventus Stadium, Conte mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih klub berjuluk Si Nyonya tua itu pekan lalu. Posisi itu dengan cepat digantikan oleh Massimilano Allegri.
Kendati demikian, Conte masih digadang-gadang bakal didaulat menjadi pelatih Timnas Italia menggantikan Casare Prandelli. Sebab, Prandelli dinilai tidak berhasil menyelamatkan muka Italia yang terdepak di fase grup Piala Dunia 2014. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)