SOLOPOS.COM - Umar Abduh (youtube.com)
Solopos.com, JAKARTA – Pernyataan Sekretaris Jenderal Center for Democracy and Social Justice Studies (Cedsos), Umar Abduh, bikin heboh sosial media. Dalam rekaman yang diunggah di Youtube, Umar menyebut data TNI/Polri bisa ungkap total suara 54% Prabowo yang hilang.
Video pernyataan Umar Abduh diunggah akun Satrio Herlambang, Senin (21/7/2014), dengan judul Prabowo Unggul 54%, Fakta Hasil Pilpres 2014 Ditangan TNI Dan Polri (Umar Abduh). Video kini telah ditonton nyaris 1 juta viewers.
Dalam video itu membeberkan data penghitungan atau rekapitulasi suara pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 2014 yang diduga berasal dari catatan TNI/Polri. Data itu, kata Umar Abduh, dapat mengungkap kejanggalan penghitungan suara. Menurutnya pihak yang kalah adalah yang paling dirugikan.
Dalam video itu, Umar yang terlihat sedang menjadi pembicara dalam sebuah diskusi menunjukkan catatan rekapitulasi suara yang diduga berasal dari catatan petugas TNI dan Polri. Umar juga menyebut hasil rekapitulasi tersebut mencatat Prabowo meraih 54% suara. Catatan yang disebutnya dari TNI/Polri itu dianggap lebih rinci dari data KPU karena meliputi jumlah warga yang tidak menggunakan hak suara atau golput, dan jumlah suara tidak sah.
Umar juga mempertanyakan dasar personel TNI/Polri ikut mencatat perolehan suara. Sebab, kata dia, tidak ada aturan yang menjadi dasar TNI/Polri melakukan pendokumentasian proses penghitungan suara pilpres. “Jadi ini yang harus dikonfirmasi. Apakah dikeluarkan Polri, TNI,” katanya.
Dia menyebutkan data yang diperolehnya itu merupakan versi TNI/Polri dari penghitungan di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK). Dia juga mempertanyakan bagaimana kedua institusi itu mendapatkan akses mendapatkan data tentang suara pemilih.