News
Jumat, 25 Juli 2014 - 21:24 WIB

Amkri Pamer Meubel Unik Nan Antik

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sleman Sri Purnomo (kanan) dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Riyadi Ida Bagus (kiri) seusai membuka Amkringan Sell di Exposif Furniture, Jalan Kaliurang Km 5, Pandega Setya, Sleman, Jumat (25/7/2014). (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN- Asosiasi Meubel dan Kerajinan Tangan Republik Indonesia (Amkri) DIY menggelar Amkringan Sell. Pameran meubel unik nan antik tersebut dibuka sejak 25 Juli hingga 2 Agustus 2014 di Exposif Furniture, Jalan Kaliurang Km 5, Pandega Setya, Sleman.

Ketua Umum DPD AMKRI DIY Indah Rahayu Indra mengatakan pameran atau bazar tersebut diikuti oleh 30 anggota Amkri DIY baik dari kalangan eksportir maupun perajin di DIY. Selain menjadi penetrasi pasar meubel dan kerajinan lokal, amkringan sell juga bertujuan untuk mengenalkan produk-produk inovatif para pengusaha lokal.

Advertisement

“Ini dilakukan agar pasar mebel dan kerajinan home made selama lebaran tetap bergairah. Target kami dengan kegiatan ini, mengenalkan meubel dan kerajinan home made kualitas eksport kepada masyarakat,” ujar Indah di sela pembukaan Amkringan Sell di Exposif Furniture, Jalan Kaliurang Km 5, Pandega Setya, Sleman, Jumat (25/7/2014).

Buyer yang dituju, kata Indah, merupakan wisatawan domestik yang berlibur di Jogja, expatriat, agen buyer dan kontraktor hotel di Jogja. Penetrasi pasar dalam negeri ini dilakukan, katanya, untuk menangkap wisatawan yang masuk ke Jogja. Seluruh barang yang ditawarkan merupakan produk lokal dengan kualitas ekspor.

Bupati Sleman Sri Purnomo yang membuka pameran tersebut berharap pengusaha lokal tidak hanya mengenalkan produk kepada buyer, tetapi juga warga sekitar. Ini dilakukan untuk mendatangkan minat buyer baru. Apalagi, ujar dia, objek yang ditawarkan unik dan antik.

Advertisement

“Manfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar. Tidak perlu bahan-bahan import. Sebab, dengan sedikit desain yang unik, kayu atau pohon akar pun bisa mendatangkan daya jual yang tinggi,” katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Riyadi Ida Bagus menekankan aspek promosi tanpa henti dan desain terkini bagi pelaku usaha mebel di DIY. Sektor mebel dan kerajinan menguasai tiga besar ekspor di DIY. Nilainya pada 2013 lalu mencapai USD30 juta.

“Saya berharap, tahun ini ada peningkatan. Apalagi, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai baik. Beberap negara baik di Amerika dan Eropa, kondisi ekonominya juga mulai membaik. Ini menjadi peluang yang harus disadari pengusaha meuble,” tutup Riyadi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif