Jogja
Kamis, 24 Juli 2014 - 19:41 WIB

Tiga Kecelakaan Lalu Lintas di Kulonprogo, Satu Nyawa Melayang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Hariajogja.com, KULONPROGO-Sejak Operasi Ketupat digelar Polres Kulonprogo tiga hari lalu, telah terjadi tiga kecelakaan lalu lintas yang menelan satu korban jiwa.

Peristiwa pertama menimpa Nanang Harwiyanto, 35, yang mengalami luka berat setelah sepeda motornya menabrak sepeda motor yang dikendarai Heni Dawati, warga Desa Bumirejo, Kecamatan Lendah, di Jalan Umum Kenteng Cangakan, Pedukuhan Sempu, Bumirejo, Lendah, Selasa (22/7/2014) sore.

Advertisement

Kejadian selanjutnya menimpa Rahmat Sunyoto, 27, dan Fahrul Rosi, 12, warga Desa Kalitengah, Kecamatan Gombong, Kebumen, di Jalan Jogja-Wates Km 17,5 Pedukuhan Siwalan, Desa Sentolo, Kecamatan Sentolo, Rabu (23/7/2014) petang.

Sepeda motor yang dikendarai mereka diserempet oleh sepeda motor yang tidak dikenal hingga oleng dan menabrak truk yang parkir di bahu jalan. Akibat peristiwa tersebut, Fahrul Rosi mengalami pendarahan di telinga dan hidung hingga tewas di tempat kejadian perkara (TKP).

Sementara Rahmat Sunyoto dirawat di Puskesmas Sentolo I karena mengalami luka-luka.

Advertisement

Malam harinya, sekitar pukul 22.15 WIB, Agus Subagyo, 65 dilarikan ke RS Bethesda Jogja setelah sepeda motor yang dikendarainya ditabrak sepeda motor yang tidak diketahui identitasnya di Jalan Jogja-Wates Km 16,5 Pedukuhan Pongangan, Desa Sentolo, Kecamatan Sentolo.

Ponidi, 65, warga sekitar yang menjadi saksi mata dalam kecelakaan yang menyebabkan Fahrul Rosi tewas, menuturkan, sepeda motor yang dikendarai kedua korban melaju dari arah utara ke selatan.

“Tiba-tiba ada motor lain yang menyerempet motor korban sehingga motor jadi oleng dan menabrak truk yang sedang parkir,” jelasnya dalam laporan kepada polisi.

Advertisement

Kasat Lantas Polres Kulonprogo AKP Supriantoro mengatakan, tiga kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor belum terkait langsung dengan pemudik.

“Dari keterangan yang kami himpun, mereka tidak bermaksud untuk mudik atau melakukan perjalanan luar kota saat kejadian berlangsung,” paparnya, Kamis (24/7/2014).

Dijelaskannya, kecelakaan tersebut terjadi pada sore hingga malam hari dan kemungkinan berada pada rentang waktu berbuka puasa dan salat tarawih sehingga banyak orang terburu-buru dan menjadi lengah.

Advertisement
Kata Kunci : Kecelakaan Kulonprogo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif