Jogja
Kamis, 24 Juli 2014 - 11:45 WIB

LEBARAN 2014 : PKL Musiman Dituding Ganggu Pariwisata

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI)

Harianjogja.com, BANTUL– Asosiasi Pedagang Kaki Lima (Apkli) Bantul mengeluhkan ulah pedagang musiman di sejumlah objek wisata di Bantul yang dianggap meresahkan wisatawan dan merusak citra pariwisata.

Ketua Apkli Bantul Eko Mahardi mengatakan sejumlah objek wisata di daerah ini kerap diserbu PKL musiman. Baik yang berasal dari Bantul maupun luar daerah. Objek wisata yang kerap menjadi tujuan PKL musiman antara lain di Pantai Parangtritis dan Pantai Depok Bantul. Jumlahnya kata Eko mencapai 50% dari jumlah PKL asli yang biasa beroperasi di Parangtritis. Jumlah PKL di Parangtritis saat ini tercatat sebanyak 410 pedagang.

Advertisement

“Banyak jumlahnya mencapai separuh dari jumlah PKL asli. Masalahnya, ratusan pedagang musiman itu tidak tertib seperti pedagang asli. Kalau ada bis wisata datang mereka langsung merubung wisatawan dan ada yang masuk ke dalam bis,” ,” kata Eko Rabu (23/7) di Bantul.

Cara berjualan seperti itu menurut dia mengganggu kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Bantul. Ke depan, Apkli mengusulkan para PKL musiman itu diatur melalui regulasi daerah.

“Kebetulan sekarang ini sudah ada Perda PKL dan tinggal menunggu peraturan bupati,” paparnya.

Advertisement

Dalam Perbub baru yang akan disusun tersebut, Apkli mengusulkan agar ada pengetatan jumlah PKL musiman serta penertiban agar mengikuti tata tertib yang ada. Apkli kata dia sejatinya tidak melarang adanya PKL musiman asalkan dapat mengikuti aturan yang ada.

Sementara itu Sekretaris Apkli Bantul, Yanto Eko Cahyono menyatakan, saat ini tercatat ada 3.000-an PKL yang beroperasi di Bantul. Tiap tahun, jumlah PKL bertambah 200-300 orang. Sentra PKL paling banyak tersebar di lapangan paseban Bantul, jalan raya sepanjang RSUD Panembahan Senopati dan Pasar Bantul. Yanto mengklaim ribuan PKL itu berkontribusi besar menggerakan ekonomi di wilayah ini.

“Hitung saja sehari misalnya omzetnya Rp50.000 per pedagang dikali 30 hari dalam sebulan dan dikali jumlah PKL, sudah miliaran uang yang berputas,” tuturnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif