Lifestyle
Kamis, 24 Juli 2014 - 16:47 WIB

KULINER SOLORAYA : Mumpung Mudik, Mari Nikmati Aslinya Timlo Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Timlo Sastro di Pasar Gede, Balong, Solo, Rabu (23/7/2014). (A. Nindya Paramita/ JIBI/ Solopos.com)

Solopos.com, SOLO — Timlo, makanan khas dalam khazanah kuliner Soloraya ini, idealnya menjadi salah satu pilihan menu sarapan. Meski demikian, bagi Anda penikmat kuliner Soloraya yang tengah berkunjung ke Kota Bengawan atau perantau yang tengah mudik Lebaran 2014 dan ingin menikmati kesegaran timlo, tak perlu khawatir. Masih ada warung yang buka hingga siang hari bahkan malam hari.

Salah satu warung makan yang menyediakan timlo sepanjang waktu adalah Timlo Sastro. Anda dapat menemukan Timlo Sastro yang terletak di salah satu sudut Pasar Gede, tepatnya di Jl. Pasar Gede Timur No 1-2, Balong, Solo. Timlo Sastro juga dikenal oleh sebagian warga Soloraya dengan sebutan Timlo Sastro Balong, karena letaknya di daerah Balong. Timlo Sastro merupakan pelopor timlo di Solo. Di sinilah Anda dapat menikmati keaslian timlo yang tak lekang oleh zaman.

Advertisement

Timlo Sastro berisi daging ayam, ati ampela ayam, sosis goreng khas Solo, serta telur pindang khas kedai timlo itu. Sosis goreng Solo ini bukanlah sosis yang terbuat dari daging sapi pada umumnya melainkan dari kulit lumpia atau risoles yang dilipat seperti martabak dan digoreng. Di dalam lipatan adonan itu diberi daging ayam bagian dada yang disuwir. Selanjutnya, gorengan sosis itu disajikan dalam potongan-potongan kecil. Sosis inilah yang membedakan makanan kuliner Soloraya ini dengan makanan berkuah lainnya seperti soto dan sup.

“Timlo Sastro menggunakan ayam kampung, telurnya adalah telur bebek yang direbus dengan tambahan kecap sehingga hasilnya berwarna hitam,” ujar Retno Setyaningrum, 35, generasi ketiga Timlo Sastro, saat ditemui Solopos.com, Rabu (23/7/2014) siang.

Kesegaran kuah timlo dibangkitkan oleh perpaduan kaldu ayam dan bumbu sederhana. Perempuan itu menjelaskan, cara penyajian kuah Timlo Sastro pun ada dua tahap. Pertama, olahan isi timlo dalam mangkuk disiram dengan kuah kental yang terdiri atas bawang putih, pala, lada, dan garam. Kedua, diguyur dengan kuah dari kaldu ayam yang biasa disebut para pengelola Timlo Sastro sebagai kuah tawar. Cara penyajian inilah yang jadi kekhasan lain Timlo Sastro.

Advertisement

Taburan bawang merah goreng mempercantik penyajian timlo  dan nasi yang disajikan secara terpisah.  Jika ingin rasa pedas atau manis, saat menyantap timlo Anda dapat menambahkan kecap pedas yang semakin memanjakan lidah.

“Semangkuk timlo harganya Rp18.000, belum termasuk nasi dan minuman. Biasa orang membeli timlo komplet, namun ada variasi menu timlo,” lanjut Retno. Warung makan yang sudah ada sejak tahun 1952 buka pukul 06.00 WIB-15.30 WIB setiap hari. Selain di Pasar Gede, Timlo Sastro juga dapat Anda temukan di Jl dr. Wahidin Sudirohusodo No. 30, Ruko Tugu Lilin A-5, Penumping, Solo. Tempat ini buka pukul 06.30 WIB-21.00 WIB.

Tak hanya Timlo Sastro, tak jauh dari Pasar Gede, Anda dapat menikmati timlo di Rumah Makan Timlo Solo yang beralamat di Jl Urip Sumoharjo 94, Solo. Bedanya dengan Timlo Sastro, tempat ini menyajikan timlo dengan isi tambahan bihun. “Harga yang ditawarkan mulai dari Rp13.000, kami buka pukul 07.00 WIB – 21.00 WIB,” kata Astrid Dewi Nurchandra, 57, pemilik Timlo Solo, saat Solopos.com mengunjungi kedainya, Rabu (23/7/2014).

Advertisement

Masih ada tempat penjual lain timlo kondang di Kota Solo, yaitu Timlo Maestro  Jl Ahmad Dahlan No 35, Keprabon. Maka, jika Anda datang ke Kota Bengawan, jangan lewatkan untuk menyantap keaslian timlo khas Soloraya itu. (A. Nindya Paramita/ JIBI/ Solopos.com)

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif