News
Kamis, 24 Juli 2014 - 13:36 WIB

KABINET JOKOWI-JK : Partai Koalisi Sepakati Kabinet Ramping, Seperti Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wartawan melihat gambar Pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi-JK yang ditampilkan di layar yang berada di halaman gedung KPU, Jakarta, Selasa (22/7/2014). Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla unggul dengan jumlah suara 70.997.883 suara atau sebesar 53,15 %, sedangankan pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 62.576.444 suara atau sebesar 46,85%. (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK) sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih. Kini masyarakat menanti susunan kabinet duet yang lebih akrab disapa Jokowi-JK itu.

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, berharap kabinet Jokowi-JK akan diisi oleh wajah-wajah baru. “Diharapkan dengan wajah-wajah baru dalam kabinet, maka akan membawa harapan baru,” kata politisi yang akrab disapa Rio itu saat berbincang dengan Detik, Kamis (24/7/2014).

Advertisement

Hingga kini, menurut Patrice, baik Jokowi-JK maupun partai pengusung yakni PDIP, PKB, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan PKPI, belum membahas soal komposisi kabinet. Termasuk kemungkinan ada pos-pos baru di kabinet juga belum dibicarakan.

Jokowi-JK bersama partai pengusung baru akan membahas komposisi kabinet pada Agustus 2014 atau setelah lebaran. Patrice juga belum bisa memastikan bentuk kabinet Jokowi-JK nantinya.

“Kalau mengikuti UU Kementerian Negara itu ada 35 pos, nah nanti akan ditambah atau dikurangi belum ada pembahasan,” kata Patrice Rio Capella.

Advertisement

Patrice mengakui memang selama ini ada pembicaraan ringan tentang postur kabinet pemerintahan Jokowi-JK. Koalisi pengusung sepakat membentuk kabinet ramping. “Namun siapa, menempati posisi apa?, pembahasan belum sampai ke sana,” kata Rio.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan timnya sedang menyiapkan kantor transisi untuk persiapan menuju pelantikan presiden dan wakil presiden 20 Oktober 2014 mendatang. “Ada kantor transisi yang menyiapkan persiapan-persiapan yang menuju ke 20 Oktober,” kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/7/2014).

Kantor transisi ini akan digunakan untuk melihat persoalan-persoalan dan mempersiapkan personel atau susunan kabinet yang akan membantu pemerintahan Jokowi-JK mendatang. Jokowi menuturkan dalam waktu 2,5 bulan ke depan, timnya akan berkonsentrasi kepada perencanaan mendetail tentang pemetaan masalah disusul penempatan orang yang tepat.

Advertisement

Pemetaan persoalan itu sesuai dengan visi misi yang disampaikan ketika kampanye Pilpres 2014. Meskipun demikian, hingga sekarang belum memetakan porsi apakah lebih banyak profesional atau politikus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif