Jogja
Kamis, 24 Juli 2014 - 21:21 WIB

INFO MUDIK 2014 : H-4, Ini Pantauan Arus Lalu Lintas di Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lalu lintas di jalur Gunungkidul. (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Harianjogja.com, Gunungkidul- Empat hari sebelum Lebaran, arus lalu lintas di wilayah Gunungkidul terpantau lancar.

Penigkatan arus lalu lintas belum terlihat signifikan, karena kondisi masih dalam keadaan normal.

Advertisement

“Saat ini masih lancar. Namun, kami tetap siaga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing satuan,” tegas Kepala Satlantas Polres Gunungkidul AKP M Faisal Pratama, Kamis (24/7/2014).

Berdasarkan pantauan kendaraan angkutan barang juga masih tetap beroperasi. Faisal menjelaskan, sanksi tegas terhadap kendaraan angkutan barang  yang tetap beroperasi mulai diterapkan dua hari menjelang lebaran.

Hal ini didasarkan pada pertimbangan puncak arus mudik lebaran terjadi pada saat itu. Akibatnya, untuk sementara Polres Gunungkidul masih memberikan kelonggaran terhadap beroperasinya kendaraan angkutan lebaran.

Advertisement

Sebelumnya, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Gunungkidul menerapkan kebijakan larangan angkutan barang melintas di di wilayah Gunungkidul jelang lebaran. Tujuannya, untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas dan mengurangi risiko kecelakanaan arus mudik 2014.

Kepala Dishubkominfo Gunungkidul, Purnamajaya mengatakan kebijakan larangan beroperasinya kendaraan angkutan barang efektif  H-4 sebelum lebaran. Rencannya, kebijakan ini berlangsung selama sepekan. Truk-truk angkutan barang bisa kembali beroperasi satu hari setelah lebaran.

“Kebijakan itu diambil guna mengantisipasi kemacetan yang ditimbulkan akibat lonjakan arus mudik,” katanya.

Advertisement

Purnama menjelaskan, untuk kendaraan pengangkutan kebutuhan pokok dan truk BBM tetap bisa beroperasi. Kebijakan ini diambil untuk menjamin stok BBM serta kebutuhan pokok di masyarakat selama lebaran.

“Langkah ini diambil untuk menjamin ketersedian pasokan di Gunungkidul. Takutnya kalau kekurang dapat memicu kenaikan harga yang lebih tinggi,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif