Sport
Rabu, 23 Juli 2014 - 16:15 WIB

MASA DEPAN KLUB : Ukraina Alami Konflik, Shaktar Donetsk Pindahkan Markas

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, KIEV-Klub sepak bola Ukraina Shaktar Donetsk menggeser markas mereka dari Kiev ke kota barat Lviv menyusul ketegangan antara Ukraina dengan kubu separatis pro-Rusia.

Langkah pergeseran markas tersebut dilakukan agar mereka tetap bisa bermain di kompetisi domestik dan Liga Champions musim ini. Pengumuman pergeseran markas tersebut diungkapkan oleh CEO Shaktar Donetsk Sergei Palkin, Rabu (23/7/2014).

Advertisement

Organisasi sepak bola Eropa (UEFA) telah menawarkan kepada klub tersebut empat tempat yang bisa dipilih dan dijadikan home base jelang digulirkannya kompetisi. Namun, dari beberapa tempat yang ditawarkan, Hirnyky-julukan Shaktar Donetsk memilih menggunakan Lviv Arena.

Pemilihan stadion tersebut sebagai tempat digelarnya pertandingan adalah bukan kali pertama. Sebelumnya, stadion tersebut sempat digunakan sebagai tuan rumah pertandingan sepak bola selama kejuaraan Eropa 2012 silam.

Shakhtar membuka musim baru dengan kemenangan 2-0 atas Dynamo Kiev dalam pertandingan Piala Super di Lviv pada hari Selasa (22/7/2014) waktu setempat. Akan tetapi konflik yang berdampak pada jatuhnya pesawat Malaysia Airlines di dekat Donetsk pekan lalu telah mengguncang klub, salah satunya adalah enam pemain yang menolak untuk kembali ke negara itu. Shakhtar sendiri menempati wilayah Donbass, pro-Rusia.

Advertisement

Palkin mengungkapkan dengan perpindahan markas tersebut pihaknya tidak akan mendapatkan dukungan dari para penggemarnya. Hal itu terjadi karena letak Lviv yang berjarak 1.000 kilometer dari Donetsk.

“Kalau boleh jujur tidak ada dukungan di tribun,” ujar Palkin. ??

“Tapi saya pikir kita bisa memperbaikinya di masa depan. Maksudku Lviv, pada khususnya. Karena kita berencana untuk menggelar Liga Champions dan liga domestik di sini,” imbuhnya.

Advertisement

Palkin mengungkapkan saat ini klub masih bekerja pada membujuk lima pemain Brasil dan satu pemain Argentina yang telah menolak untuk bermain di Ukraina.

“Kami berusaha dengan jalan persuasi dengan mengatakan kepada mereka bahwa Ukraina cukup aman untuk bermain,” tandasnya.

(JIBI/Reuters)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif