Soloraya
Selasa, 22 Juli 2014 - 08:31 WIB

MUDIK LEBARAN 2014 : Pengusaha Bus Rugi 2 Kali Lipat

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, WONOGIRI--Pengusaha bus asal Wonogiri merugi dua kali lipat pascaamblesnya Jembatan Comal, Kabupaten Pemalang pada Jumat (18/7/2014) lalu. Mereka harus merogoh kocek untuk membiayai operasional tambahan yang membengkak.

Pemilik PO Tunggal Daya, Sutardi, mengatakan seluruh bus jurusan Jakarta-Wonogiri terlambat datang lantaran terjebak kemacetan panjang di wilayah pantai utara (Pantura). Puluhan hingga ratusan bus yang hendak menuju wilayah Jateng dan Jatim tak dapat bergerak lantaran terjebak kemacetan. “Seluruh bus dari Jakarta menuju Wonogiri terlambat datang karena terjadi kemacetan di sekitar Jembatan Comal, Kabupaten Pemalang,” katanya kepada solopos.com, Senin (21/7/2014).

Advertisement

Selain pemudik terlambat datang ke kampung halaman, para pengusaha bus merugi besar. Dari sisi penghasilan, para pengusaha bus harus menambah biaya operasional lantaran bus datang terlambat. Biaya operasional yang dikeluarkan membengkak hingga dua kali lipat.

Tak hanya itu, jadwal keberangkatan bus dari Jakarta-Wonogiri terganggu pascaamblesnya Jembatan Comal, Kabupaten Pemalang. “Selain rugi waktu, kami harus menambah biaya operasional hingga dua kali lipat. Misalnya, biaya operasionalnya Rp1 juta menjadi di atas Rp2 juta,” ujar dia.

Saat ini, kemacetan arus lalu lintas di sekitar Jembatan Comal sedikit terurai setelah ratusan tentara membangun jembatan darurat. Namun, jembatan darurat itu belum dapat dioptimalkan terutama untuk kendaraan berat seperti bus dan truk. Sebagian bus lainnya memilih lewat jalur selatan yang kondisi medannya cukup terjal dan memakan waktu lebih lama.

Advertisement

Pihaknya meminta agar instansi terkait segera memerpaiki Jembatan Comal menjelang Lebaran. Sebab, jembatan tersebut merupakan akses utama arus mudik dan balik Lebaran di wilayah Pantura. “Memang ada jembatan darurat namun hanya bisa dilewati kendaraan bermotor tertentu. Sebagian bus ada yang lewat jalur selatan untuk menghindari kemacetan panjang.”

Di sisi lain, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Terminal Dishubkominfo Wonogiri, Haryadi, mengatakan jumlah kedatangan bus jurusan Jakarta-Wonogiri yang tiba di Terminal Giri Adipura menurun dibanding hari biasa pascaamblesnya Jembatan Comal, Kabupaten Pemalang.

Bus yang tiba di terminal pada Sabtu sebanyak 20 unit, Minggu 30 unit dan Senin 55 unit. Sementara rata-rata bus yang tiba di terminal pada hari biasa sebanyak 80 unit. “Jumlah bus turun drastis dibanding pada hari biasa. Mereka terlambat datang lantaran terjebak kemacetan di wilayah Pantura,” jelas dia.

Advertisement

Pihaknya memrediksi puncak arus mudik Lebaran bergeser dari perkiraaan semula. Kemungkinan puncak arus mudik Lebaran terjadi pada hari H atau saat perayaan Lebaran. Sementara perkiraan awal, puncak arus mudik terjadi pada H-1 Lebaran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif