News
Selasa, 22 Juli 2014 - 13:28 WIB

HASIL PILPRES 2014 : Prabowo Juga akan Pidato Setelah Pengumuman KPU, Apa Isinya?

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon presiden pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 02, Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/7/2014). Warga Negara Indonesia yang mempunyai hak pilih mengikuti Pemilu Presiden Tahun 2014 tanggal 9 Juli di seluruh penjuru Tanah Air. (Nurul HIdayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Calon presiden (capres) nomor urut 1, Prabowo Subianto, dipastikan akan menyampaikan pidato menanggapi pengumuman KPU atas hasil Pilpres 2014. Sebagai negarawan, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu dinilai memiliki jiwa besar, apabila memang harus memberikan ucapan selamat kepada lawan tandingnya Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

“Mungkin [pidatonya] di Polonia. Ya saya rasa sebagai negara Indonesia, kita juga punya etika, punya nilai kehidupan, apapun kita mesti sampaikan. Ini kan pertandingan. Ya kan pertandingan kalah menang itu kan biasa. Jangan sampai terpecah belah bangsa kita karena ini,” ujar anggota Tim Pemenangan Prabowo, Laurens Bahang Dama, di Gedung DPR, Senayan, Selasa (22/7/2014).

Advertisement

Laurens yang juga politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan jika nantinya memang Jokowi terpilih sebagai presiden, maka harus dihormati karena itu pilihan rakyat. “Siapapun jika Jokowi terpilih itu lah pemimpin Indonesia dengan segala kekurangan, kelebihannya,” kata Laurens Bahang Dama.

Lantas, bagaimana dengan rekapitulasi KPU yang masih menyisakan sekitar lima provinsi lagi? Ini kata Laurens. “Enggak, kita kan juga punya data,” katanya sambil tersenyum.

Berbekal data tersebut, menurut Laurens Bahang Dama, pihaknya kemungkinan bisa melanjutkan ke tahap gugatan Mahkamah Konstitusi. Tapi, ini pun dengan pertimbangan yang matang karena harus disertai dengan bukti data yang kuat.

Advertisement

“Tentu kalau ke MK itu kan harus dengan bukti data yang kuat. Misalkan selisih 6 juta suara, apakah bisa dengan selisih itu. Tentu dengan pertimbangan kan. Kan harus dilihat selisih hasil itu [6 juta] terjadi kecurangannya. Ya kalau buktinya lebih dari itu ya kan. Kan begitu,” sebutnya.

Sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah menyiapkan pidato untuk menyambut pengumuman hasil perhitungan rekapitulasi nasional Selasa (22 2014. Tetapi Jokowi enggan menyebutkan apakah itu merupakan pidato kemenangan, pidato kekalahan, ataupun pidato lainnya.

“Belum diumumkan sudah mau pidato saja. Nunggu besok dari KPU. Sabarlah,” katanya saat berkunjung ke Kantor Bisnis Indonesia, Jl. KH Mas Mansyur 12A, Jakarta, Senin (21/7/2014).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif