Solopos.com, GAZA – Bentrokan yang terjadi antara tentara Israel dan militan Hamas yang terjadi di Gaza, Palestina, akhir pekan lalu hingga awal pekan ini, menjadi pertempuran terbesar sejak 13 hari serangan Israel di kawasan itu. Bentrokan yang terjadi Sabtu (19/7/2014) malam hingga Minggu (20/7/2014) pagi, menewaskan setidaknya 60 warga Palestina.
Tak hanya warga Palestina yang menjadi korban, 13 tentara Israel dilaporkan tewas akibat bentrokan tersebut. Dalam serangan yang terjadi di bagian timur Gaza tersebut, tentara Israel mengepung warga Palestina hingga mengakibatkan banyak korban jatuh dari pihak Palestina.
Washington Post, Minggu (20/7/2014), melaporkan ribuan warga Palestina panik dan keluar dari lokasi tempat pertempuran tersebut. Rumah sakit utama di Gaza, Shifa Medical Center bahkan tak lagi kuasa menampung korban luka akibat serangan itu. Sopir mobil ambulans bahkan dilaporkan mengalami kesulitan saat memasuki wilayah yang terus menerus mengalami serangan dari Israel tersebut.
Setelah jeda dalam waktu singkat saat fajar menjelang, Israel rupanya tak berhenti melancarkan serangan ke Gaza. Minggu siang (20/7/2014), Israel justru kembali melanjutkan serangan, ledakankan dahyat pun kembali menghantam bumi Palestina dengan ditandai dengan semaraknya langit oleh rudal Israel.
Menurut Departemen Kesehatan Gaza, serangan tersebut langsung menambah daftar korban di kubu Palestina menjadi lebih dari 330 orang, termasuk 60 di antaranya adalah anak-anak. Sebanyak 2.200 orang harus menahan sakit akibat serangan yang dilancarkan bertubi-tubi oleh Israel selama 13 hari.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperkirakan 80% korban dalam serangan Israel ke Gaza itu merupakan warga sipil.