News
Minggu, 20 Juli 2014 - 12:47 WIB

PENEMUAN MAYAT SOLO : 4 Hari, 3 Gelandangan di Solo Mati Mengenaskan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, SOLO — Empat kali penemuan mayat terjadi selama empat hari terakhir di Kota Solo. Kebanyakan korban merupakan tunawisma yang telah renta. Kali terakhir, mayat lelaki renta ditemukan tewas tergeletak di parit tepi Jl. Agung Utara III RT 004/RW 009, Mojosongo, Jebres, Solo, Minggu (20/7/2014) pagi.

Kasus tunawisma tewas yang dinilai menonjol terjadi di Coyudan, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (17/7/2014) pukul 07.00 WIB. Kala itu warga menemukan tunawisma berjenis kelamin laki-laki tanpa identitas tergeletak dalam kondisi kritis di depan Toko Emas Menjangan.

Advertisement

Kening korban terdapat luka sobek dan mengeluarkan darah sangat banyak. Nahas, lelaki yang saat ditemukan mengenakan seragam perlindungan masyarakat (linmas) itu akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. Polisi belum dapat memastikan penyebab korban mendapatkan luka tersebut.

Enam jam berselang tunawisma ditemukan tak bernyawa di salah satu ruangan rumah dinas pegawai Pengadilan Negeri (PN) Solo di Karangasem, Laweyan, Solo. Kasus serupa terjadi di Banjarsari, Solo, beberapa jam setelah penemuan mayat di Laweyan. Seorang tamu hotel ditemukan tewas di kamarnya dengan kondisi mulut mengeluarkan busa.

Kali terakhir, mayat lelaki tunawisma renta ditemukan tewas tergeletak di parit tepi Jl. Agung Utara III RT 004/RW 009, Mojosongo, Jebres, Solo, Minggu (20/7) pagi. Penemuan mayat itu sempat menggegerkan warga sekitar lokasi temuan. Belum diketahui secara pasti penyebab kematian korban.

Advertisement

Kapolsek Jebres, Kompol Edison Panjaitan, saat dihubungi Solopos.com, Minggu, menginformasikan mayat kali pertama ditemukan oleh Teguh, tukang becak asal Perum Bantaran, Mertoudan, Mojosongo, yang kala itu sedang kebetulan lewat di Jl. Agung Utara III pukul 05.00 WIB.

Semula Teguh yang saat mengayuh becak melihat sesosok tubuh manusia tergelatak di parit tepi jalan dalam posisi tertelungkup. Melihat hal itu Teguh lalu mendekati untuk mengecek kondisi korban. Saat dicek korban sudah kondisi meninggal dunia. Selanjutnya dia menginformasikan kepada warga sekitar dan polisi. Warga yang mengetahui langsung berkerumun di sekitar lokasi.

“Informasi yang kami kumpulkan korban bernama Gatot Kristanto, warga Semarang. Rumahnya di belakang Mapolrestabes Semarang. Diperkirakan korban berusia 70 tahun,” papar Edison Panjaitan mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriansyah.

Advertisement

Saat ditanya penyebab kematian, Edison mengaku belum mengetahui. Pasalnya, penemuan mayat tersebut ditangani Polresta Solo. Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Guntur Saputro, saat dimintai konfirmasi mengatakan diduga korban tewas akibat sakit tergerus usia. Saat diperiksa tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. “Penyebab pastinya masih menunggu hasil pemeriksaan dokter,” ucap Guntur saat dihubungi Solopos.com.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif