News
Minggu, 20 Juli 2014 - 06:00 WIB

KURIKULUM 2013 : Penerapan Mampu Tumbuhkan Wawasan Kebangsaan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kurikulum 2013 (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, JOGJA—Pelaksanaan Kurikulum 2013 mulai awal tahun akademik 2014/2015 mendapatkan apresiasi dari sejumlah sekolah di DIY. Sejumlah guru menganggap implementasi kurikulum terbaru itu bisa menghasilkan karakter siswa yang lebih memiliki wawasan kebangsaan.

Kepala SMP Budya Wacana, Jogja, Suharto Edyst menyampaikan, konten yang terdapat dalam sajian Kurikulum 2013 sangat bagus. Dia justru merasa penerapan kurikulum terbaru itu sangat memberi arti positif bagi sekolahnya yang saat ini baru memasuki tahun kedua sejak mulai beroperasi setahun lalu.

Advertisement

Dia merasa penerapan kurikulum itu sangat sejalan dengan visi dan misi yang ingin dikembangkan sekolahnya yang baru setahun berdiri. Sebagai sekolah baru, SMP Budya Wacana memiliki visi menjadi insan budya wacana yang bisa memenuhi panggilannya sebagai pemenang yang beriman, berpengetahuan, berkarakter dan berwawasan kebangsaan.

Menurut Suharto, Kurikulum 2013 tersebut akan diterapkan ke siswa kelas VII dan VIII. Khusus untuk siswa kelas VIII, pengenalan kurikulum tersebut sudah dimulai sejak tahun lalu karena terjadi perubahan metode pembelajaran. Perubahan juga dilakukan untuk mata pelajaran (mapel) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kalau dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), TIK jadi mapel mandiri maka di Kurikulum 2013, mapel tersebut dihilangkan dan diintegrasikan ke mapel prakarya sebagai bagian dari proyek TIK.

“Kami juga menyiapkan guru yang mengajar melalui pelatihan bersama LPMP [Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan] untuk memahami implementasi kurikulum tersebut. Kepala sekolah pun juga ikut ditatar agar bisa mengawal sekolah dalam melaksanakan kurikulum yang berbasis proses dan penilaian otentik,” katanya.

Advertisement

Kepala SMP Negeri 1 Kalasan, Muji Rahayu juga menyampaikan apresiasi terhadap keluwesan Kurikulum 2013 untuk mengembangkan kreativitas siswa. Kendati memerlukan pengalian kreativitas dari para guru agar bisa menghadirkan pembelajaran menari, kurikulum baru tersebut dia nilai mampu menghadirkan kemandirian siswa.

“Semuanya berakhir pada pencapaian karakter siswa. Hubungan dengan teman pun ikut manjadi penilaian. Secara mandiri siswa akan mengerti dengan sendirinya interaksi sosial yang dia kembangkan bersama temannya,” katanya.

Hanya satu yang dia sayangkan yakni mengenai keterlambatan buku ajar pegangan Kurikulum 2013 itu. Dia berharap ketika kegiatan belajar kembali efektif pascalibur Lebaran nanti buku pegangan sudah diterima masing-masing sekolah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif