Soloraya
Sabtu, 19 Juli 2014 - 08:21 WIB

DEMAM BERDARAH SRAGEN : Bayi Asal Mojomulyo Meninggal Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi fogging atau pengasapan untuk memutus daur hidup nyamuk (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Solopos.com, SRAGEN – Kasus demam berdarah dengue (DBD) kembali menelan korban jiwa. Kali ini, seorang bayi asal Mojomulyo, Sragen Kulon meninggal dunia dan dinyatakan positif terserang DBD.

Bayi tersebut bernama Jibril  Alfaro yang berusia 21 bulan yang meninggal Kamis (17/7/2014) malam. Jibril sebelumnya sempat dirawat di beberapa rumah sakit swasta di Sragen dan sebuah rumah sakit di Solo. Hanya saja, nyawa bayi tersebut tak tertolong.

Advertisement

Ditemui di rumahnya, Kakek Jibril, Sungkono, mengungkapkan cucunya mulai merasakan panas pada Minggu (13/7) dan dilarikan ke salah satu rumah sakit swasta di Sragen.

Hanya saja, saat itu dokter jaga di rumah sakit tersebut mendiagnosis jibril menderita influenza biasa. “Selang beberapa hari saya sempat tanya cucu saya sebenarnya influenza atau DBD. Tetapi, dari pihak rumah sakit menyatakan cucu saya influenza,” katanya saat ditemui wartawan, Jumat (18/7).

Dirawat selama empat hari di rumah sakit swasta tersebut, pihak keluarga memilih membawa pulang Jibril pada Rabu (16/7). Namun, kondisi Jibril kembali memburuk dan dilarikan ke rumah sakit swasta lainnya dan cucunya dinyatakan posistif terserang DBD dan sudah parah. Jibril pun lantas dilarikan ke salah satu rumah sakit di Solo. Tak lama mendapat perawatan di rumah sakit itu, Jibril diketahui meninggal dunia.

Advertisement

Kecewa

Atas kejadian itu, Sungkono mengaku kecewa lantaran dokter jaga di rumah sakit yang pertama kali merawat korban lantaran tak dapat mendiagnosis penyakit yang diderita korban dengan tepat.

Meski demikian, pihaknya tak mempersoalkan hal tersebut. Dirinya hanya berharap kejadian yang menimpa cucunya menjadi pembelajaran bagi pihak terkait agar lebih cermat dalam menangani pasien termasuk saat menentukan diagnosis.

Advertisement

Sementara itu, salah satu warga sekitar, Eko Joko, menjelaskan seusai kejadian itu, pihak Dinas Kesehatan Kabupatan (DKK) Sragen langsung melakukan fogging di wilayah Mojomulyo.

“Tadi langsung ada fogging. Kami berharap kedepan agar tidak ada kasus warga meninggal karena DBD, penyuluhan soal DBD itu bisa dilakukan intensif,” katanya.

Kepala DKK Sragen, Farid Anshori, melalui Kabid Pelayanan Kesehatan, Didik Haryanto, mengatakan pihaknya sudah mengirimkan tim ke lapangan untuk melakukan pengecekan. Pihaknya juga bakal melakukan klarifikasi kepada pihak rumah sakit. “Kami tadi juga sudah melakukan fogging,” urai dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif