Jogja
Sabtu, 19 Juli 2014 - 18:25 WIB

BANDARA KULONPROGO : Bupati Kulonprogo Sepakati Permintaan WTT Soal Safari Salat Subuh

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Stiker berisi penolakan tamu sosialisasi bandara yang dipasang di pintu rumah warga. (Arif Wahyudi/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo diam seribu bahasa mengenai rencana pembangunan bandara di wilayah Temon dalam kesempatan bertemu dengan kalangan warga penolak pembangunan. Warga pesisir yang menolak pembangunan bandara, yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT), bertemu dengan Hasto dalam agenda Safari Salat Subuh di Masjid Sabilal Muttaqim, Dusun Mlangsen, Desa Palihan, Kecamatan Temon, Jumat (18/7/2014).

Pada kesempatan itu, Hasto tidak sedikit pun menyinggung tentang rencana pembangunan bandara di Kulonprogo. Ia justru memaparkan program yang akan diterapkan di desa-desa, termasuk penggelontoran dana Rp70 miliar untuk 87 desa di Kulonprogo pada 2015.

Advertisement

“Kegiatan safari Ramadan dimaksudkan agar kami [Pemerintah Kabupaten] bisa bersilaturahmi dengan masyarakat dan warga juga dapat menyampaikan semua permasalahan kepada bupati dan jajarannya,” kata Hasto, kemarin.

Warga yang tergabung dalam WTT memang terlihat tidak puas dengan kegiatan milik Pemkab kemarin. Di Sabilal Muttaqim, Humas WTT, Martono, duduk berdampingan dengan Hasto Wardoyo. Di belakangnya terdapat 200-an warga WTT yang turut hadir dalam kegiatan tersebut. Saat acara penyampaian aspirasi dimulai, Martono maju dan menyampaikan unek-unek warga WTT kepada Hasto Wardoyo. Namun, Bupati tidak menjawab langsung pertanyaan warga mengingat dalam kesepakatan awal, Bupati hanya akan menampung aspirasi masyarakat.
Martono menyebutkan terdapat tiga hal yang disampaikan kepada bupati, antara lain warga WTT melarang kegiatan Ramadan dijadikan ajang sosialisasi pembangunan bandara, warga WTT keberatan dengan pemrakarsa pembangunan bandara PT.Angkasa Pura I yang mengadakan kegiatan berbuka puasa di masjid-masjid di Kecamatan Temon dan warga WTT mendesak Bupati untuk mengajukan penolakan pembangunan bandara ke Gubenur DIY.

“Pada dasarnya warga tidak ingin kegiatan Ramadan dinodai dengan sosialisasi pembangunan bandara yang meresahkan,” ujarnya.

Advertisement

(Baca juga : BANDARA KULONPROGO : Tak Ada Sosialisasi Bandara, WTT Batal Bubarkan Safari Ramadan)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif